Angka Kematian Akibat Corona di Jateng Turun, Ganjar: Tetap Kerja Ekstra

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Tingkat kematian (case fatality rate) akibat Covid-19 di Jawa Tengah menurun drastis. Dari enam persen pada periode 30 Agustus – 6 September menjadi 2,55 persen pada 6 – 13 September. Selain itu, angka kesembuhan di Jateng juga meningkat cukup pesat. Saat ini, angka kesembuhan Jateng sudah mencapai 75,12 persen.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai memimpin rapat koordinasi dengan tujuh RSUD Jateng dan rapat koordinasi dengan Menko Marinvest, Luhut Binsar Pandjaitan, di Dinas Kesehatan Jateng, Selasa (15/9/2020).

“Hari ini kami mengevaluasi tentang upaya menurunkan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan di Jateng. Meskipun angka menunjukkan hasil yang cukup bagus, tapi tetap saja dibutuhkan kerja ekstra,” kata Ganjar.

Bagi Ganjar menurunnya angka kematian dan meningkatnya angka kesembuhan tidak terlepas dari peran rumah sakit. Selain itu, kinerja laboratorium juga menjadi penunjang keberhasilan itu.

“Makanya dua unit ini, kami minta bekerja keras. Pertama soal optimalisasi fungsi laboratorium dalam pemenuhan target tes, dan fungsi rumah sakit untuk mengurangi resiko kematian dengan caranya masing-masing,” tambahnya.

Untuk laboratorium, Ganjar mengatakan semuanya harus optimal. Maka dalam rapat diputuskan, ada tiga laboratorium yang akan didorong agar lebih optimal, yakni Badan Laboratorium Kesehatan Provinsi di Semarang, Laboratorium RSUD Moewardi Surakarta, dan Laboratorium RSUD Margono Banyumas.

“Tiga lab itu akan kami dorong dan maksimalkan. Akan kami suplai seluruh peralatannya agar optimal. Tadi diputuskan, akan dibuat tiga sif langsung di tiga laboratorium itu untuk mendorong percepatan tes di Jateng,” urainya.

Terkait rumah sakit, menurut Ganjar ada beberapa rumah sakit yang memiliki banyak pengalaman dalam rangka meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19. Misalnya, RSUD Moewardi ada beberapa hal teknis yang dilakukan para dokter dan hasilnya bagus.

“Mungkin ini yang berkontribusi pada rate yang cukup bagus di Jateng pada hari ini. Makanya saya minta ini diterapkan di rumah sakit lainnya, sambil tetap melakukan review terhadap SOP agar semua tenaga medis kita aman saat bekerja,” tegasnya.

Disinggung terkait kondisi rumah sakit di Jateng dan tempat isolasi, Ganjar menegaskan masih aman. Beberapa rumah sakit masih memiliki ICU dan ruang isolasi yang masih kosong.

“Semuanya masih aman. ICU dan tempat tidur di rumah sakit alhamdulillah sampai saat ini masih terkontrol,” pungkasnya.

Sementara itu, Menko Marinvest, Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi kinerja Jawa Tengah yang berhasil menurunkan angka kematian cukup signifikan pada minggu ini. Menurutnya, langkah itu sudah tepat dan harus dimasifkan agar cepat terkendali.

“Jawa Tengah ini bagus, angka kematiannya turun signifikan. Semarang saya lihat hanya Kota Semarang dan Kudus yang masih tinggi, kalau dua ini ditangani dengan baik, maka Jawa Tengah akan bagus,” kata Luhut.

Ia meminta Ganjar melakukan pengetatan protokol kesehatan, khususnya di Kota Semarang. Ia bahkan meminta TNI/Polri membantu agar kasus di Kota Semarang cepat melandai.

“Sesuai arahan Presiden, saya minta dalam waktu dua minggu ini, sudah ada hasilnya. Lakukan pengetatan, patroli rutin dan pembatasan kerumunan. Kalau perlu, kerumunan dibatasi maksimal lima orang,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version