KUDUS, RAKYATJATENG - Manajemen Persiku Kudus Jawa Tengah membutuhkan tambahan dana segar untuk mendukung persiapan pembentukan tim menghadapi Kompetisi Liga 3 Jateng yang segera digulirkan mengingat dana yang diterima baru Rp400 juta.
"Kami memang baru menerima gelontoran dana sebesar Rp400 juta, namun sudah digunakan untuk pembentukan tim sehingga hanya sisa sekitar Rp50 jutaan," kata Manajer Persiku Kudus Sunarto saat jumpa pers di Kudus, Jumat (11/9/2020).
Anggaran sebesar itu, kata dia, belum sesuai kebutuhan tim mengingat Persiku juga ditargetkan naik kasta ke Liga 2.
Ia mengakui saat ini manajemen membutuhkan kucuran dana kembali untuk biaya operasional tim, mengingat kerangka tim saat ini sudah terbentuk walau belum maksimal.
"Saat ini sudah ada sekitar 23 pemain yang diikat, 10 pemain diantaranya merupakan pemain lokal sesuai janji awal," jelas dia.
Berdasarkan alokasi sebelumnya, Persiku akan didukung anggaran sebesar Rp1,7 miliar.
Sekretaris Asosiasi Kabupaten PSSI Kudus Syafik Arrosid mengaku tidak bermaksud menghambat pencairan dana Persiku Kudus.
Hanya saja, lanjut dia, pihaknya ingin lebih sistematis lagi dalam penggelontoran anggaran bagi Macan Muria dengan menerapkan tahap pencairan yang dilengkapi dengan laporan penggunaan anggaran sebelumnya.
ASKAB juga meminta manajemen Persiku membuat rencana anggaran belanja (RAB) tahap kedua.
Safik menambahkan, pada era pandemi seperti sekarang memang semua harus dilakukan dengan hati-hati, mengingat untuk format dan pelaksanaan kompetisi saja hingga kini belum ada kepastiannya.
Bahkan, lanjut dia, format dari Asprov PSSI Jateng masih menggodoknya sehingga belum mengetahui kepastian kapan kompetisi bergulir.
Ia berharap manajemen Persiku tidak tergesa-gesa mengambil langkah ke depan mengingat tidak jelasnya kelanjutan Liga 3 Jateng.
"Memang ada info jika 1 November 2020 mulai kick off, namun format protokol kesehatan untuk Liga 1 dan 2 saja belum ditentukan," kata dia. (Antara)