BOYOLALI, RAKYATJATENG – Pemkab Boyolali Jawa Tengah kembali menggelar seleksi kompetensi bidang (SKB) penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019, kemarin (10/9). Diikuti 1.360 peserta, seleksi berlangsung di Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Dari jumlah itu, 153 peserta di antaranya terpaksa tes di luar LPPKS Karanganyar.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Kabupaten Boyolali Agus Santoso mengaku memberi kebijakan bagi 153 peserta untuk menjalani tes di lokasi lain. Tujuannya guna memutus penyebaran Covid-19.
“Adanya pandemi Covid-19 ini, ada kebijakan dari pusat, peserta boleh mengikuti tes di Kantor Regional (Kanreg) Badan Kepegawaian Negara (BKN) terdekat. Ada 153 peserta mengikuti tes di Kanreg BKN yang tersebar di seluruh Indonesia. Seperti Bandung, Palembang, Surabaya, dan Jogjakarta,” terangnya.
Selain 1.207 peserta yang tes di LPPKS Karanganyar plus 153 di luar, diketahui 14 peserta absen dengan alasan tertentu. Bahkan, seorang peserta izin karantina mandiri karena positif Covid-19.
“Sudah kami laporkan ke kanreg maupun BKN Pusat. Kami jadwalkan hari terakhir, Senin (28/9), ada seorang peserta dari Boyolali yang ikut tes bersama Kabupaten Wonogiri,” ungkapnya.
Setelah tes berjalan empat hari, nilai tertinggi yang diperoleh peserta SKB CPNS Pemkab Boyolali adalah 445. Selama pelaksanaan tes, peserta maupun panitia wajib menjalani protokol kesehatan ketat. Sebelum masuk ruangan, peserta dicek suhu tubuhnya. Tidak boleh lebih dari 37,3 derajat Celcius.
“Peserta juga wajib mengenakan masker dan face shield. Setiap jeda di tengah sesi, ruangan dibersihkan. Sehingga peserta nyaman mengerjakan ujian,” imbuh Agus. (rs/wid/per/JPR/JPC)