BOYOLALI, RAKYATJATENG - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Jawa Tengah menyebutkan jumlah warga terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah itu, hingga Minggu (6/9/2020) ini, bertambah 71 orang sehingga totalnya menjadi 603 orang.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, dokter Ratri S. Survivalina bertambahnya terkonfirmasi positif dengan cepat tersebut karena pihaknya memang melakukan skrining massal secara masif di wilayah Boyolali.
Menurut Ratri S Survivalina dari sebanyak 603 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali tersebut terdiri dari 106 kasus dirawat di rumah sakit, 202 kasus isolasi mandiri, 273 kasus sudah dinyatakan sembuh, dan 22 kasus meninggal dunia.
"Penambahan total terkonfirmasi positif itu, penyumbang tertinggi dari klaster pengawas pemilu yakni 27 kasus, sehingga totalnya hingga 97 kasus," kata Ratri.
Menurut Ratri dominasi penambahan kasus dari klaster pengawas pemilu tersebut tidak lepas dari upaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Boyolali. "Sebelum menjadi sumber penularan saat bertugas melakukan pengawasan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Boyolali, mereka terlebih dahulu mengikuti tes usap," katanya.
Ratri menyampaikan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Boyolali tersebut tersebar beberapa kecamatan antara lain Banyudono, Sambi, Teras, Ampel, Boyolali, Cepogo, Juwangi, Karanggede, dan Klego.
Selain itu, lanjut Ratri, ada pula di Kecamatan Mojosongo, Ngemplak, Nogosari, Sawit, Simo, Tamansari, dan Wonosegoro dan Selo atau di lereng Gunung Merapi dan Merbabu.
"Kecamatan Selo Boyolali yang sebelumnya satu-satu daerah sudah berbulan-bulan masih zona hijau, kini telah masuk merah," kata Ratri.
Menurut dia, warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kecamatan Selo, sebelumnya tidak ada kini ada lima orang, sehingga masuk zona merah.
Dia mengatakan Dinkes Boyolali dengan banyaknya temuan kasus positif COVID-19 tersebut tidak bosan untuk selalu mengingatkan penerapan protokol kesehatan di semua lini, masyarakat, dan aktifitas.
Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Organisasi Bawaslu Boyolali M. Mahmudi mengapresiasi Dinkes Kabupaten Boyolali yang telah memfasilitasi tes usap terhadap petugas pengawas pemilu. Hal itu, untuk melindungi keselamatan penyelenggara pemilu dan masyarakat.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong Satgas COVID-19 Boyolali dapat lebih luas lagi melakukan pencegahan dengan cara tes usap kepada penyelenggara pemilu lain, seperti KPU. Sehingga, penyelenggaraan Pilkada Boyolali benar-benar bebas dari COVID-19. (Antara)