WONOGIRI, RAKYATJATENG – Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Wonogiri Joko Sutopo-Setyo Sukarno bergerak cepat untuk lebih menyolidkan pendukungnya. Pasangan calon (paslon) dengan akronim Josss ini mendeklarasikan Koalisi Wonogiri Sukses, kemarin (3/9).
Koalisi yang terdiri dari PDIP, Golkar, PAN, PPP, dan PSI tersebut menargetkan mendulang suara pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 9 Desember sebesar 70 persen.
Ditegaskan Setyo Sukarno, target tersebut realistis. Mengingat Koalisi Wonogiri Sukses solid. Ditambah, berdasarkan hasil survei, tingkat kepuasaan publik terhadap kepemimpinan petahana Joko Sutopo sangat tinggi. “Kami sudah melakukan survei. Saya yakin target itu bisa tercapai," terang Setyo yang juga menjabat sekretaris DPC PDIP Wonogiri itu.
Menurut Setyo, masyarakat sudah cerdas, sehingga iming-iming politik uang dapat ditekan. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pilkada yang jujur dan adil harus diimbangi dengan edukasi tepat.
Senada dituturkan Ketua DPD Partai Golkar Wonogiri Bondan Sejiwan Boma Aji. “Rakyat Wonogiri sudah paham apa yang dimulai 2015 sampai 2020 (kepemimpinan Joko Sutopo) menjadi bukti masyarakat punya target yang sama, membawa Wonogiri menjadi kabupaten yang maju di Indonesia. Itu yang akan kami edukasikan," urainya.
Sementara itu, Ketua DPD PAN Wonogiri Sunarmin sepakat dengan rencana pasangan Josss mengubah pola kampanye simbolistik, seperti memasang baliho, spanduk, dan panggung terbuka yang mengundang keramaian.
"Ini kan masa pandemi. Kami dukung (cara kampanye) diubah menjadi kampanye terbatas, informatif dan dialogis. Protokol kesehatan terlaksana," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Joko Sutopo mengingatkan, pilkada kali ini masih dalam situasi pandemi. Sebab itu, tahapan pemilu harus tetap mengutamakan protokol kesehatan.
"Ini tidak sesederhana yang kita bayangkan. Bagaimana kami melakukan pertemuan terbatas, terbuka atau kampanye melakukan sosialisasi visi dan misi di era pandemi Covid-19, banyak tantangannya," beber calon bupati petahana yang akrab disapa Jekek itu.
Dia menambahkan, kinerjanya sebagai bupati tentu dinilai publik. Dengan penilaian positif selama ini, menjadi penopang suksesnya pilkada.
Jekek optimistis, target meraih 70 persen suara dapat diraih. Namun, menurutnya, target utama adalah sukses dalam pilkada.
"Sukses pilkada, artinya bisa terselenggara baik. Maka dalam deklarasi tadi ketika dicermati, tidak ada kata-kata menang. Karena menurut kami (pilkada) ini bukan tentang menang atau kalah. Ini kontestasi meyakinkan mindset masyarakat terhadap pilkada. Bukan angka yang jadi target kami, tapi pilkada bisa terselenggara dengan semangat kebersamaan, penuh toleransi, mengesampingkan SARA yang bisa mencederai nilai-nilai demokrasi," urai Jekek. (rs/ria/per/JPR/JPC)