Banyak Zona Merah, Boyolali Tunda Sekolah Tatap Muka untuk Jenjang SMP

  • Bagikan
ilustrasi belajar tatap muka (int)

BOYOLALI, RAKYATJATENG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali menunda kegiatan belajar mengajar secara tatap muka untuk SMP karena peta penyebaran COVID-19 di daerah itu yang tinggi sehingga banyak zona merah atau risiko terjadi penularan.

“Kami melihat perkembangan peta sebaran COVID-19 di Boyolali yang tidak zona merah hanya Kecamatan Selo sehingga Disdikbud tidak mengizinkan kegiatan pembelajaran tatap muka untuk jenjang SMP,” kata Kepala Disdikbud Boyolali Darmanto di Boyolali, Jumat (4/9/2020).

KBM tatap muka, yang sedianya dilaksanakan mulai Senin (7/9), ditunda hingga perkembangan kondisinya memungkinkan.

“Kami berharap masyarakat juga lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru ini sehingga ikut mencegah penyebaran COVID-19 di Boyolali,” kata Darmanto.

Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka untuk tingkat SMP di Boyolali rencananya dimulai pada Senin (7/9), sesuai keputusan bersama, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Kesehatan.

Pada keputusan tersebut, kata Darmanto, ada empat syarat mutlak yang harus penuhi ketika akan diadakan KBM tatap muka, yakni daftar pemeriksaan tentang fasilitas dan infrastruktur protokol kesehatan sekolah, persetujuan dari orang tua siswa, sekolah masuk zona kuning hingga hijau COVID-19 , dan izin dari pemda melalui Disdikbud setempat.

“Namun, perkembangannya hampir semua wilayah di Boyolali masuk zona merah, kecuali Selo, sehingga kegiatan tatap muka siswa SMP ditunda hingga membaik,” katanya.

Sebelumnya, Disdikbud Boyolali menyebutkan 54 SMP di wilayah itu siap melaksanakan KBM secara tatap muka, saat adaptasi kebiasaan baru pada Tahun Ajaran Baru 2020/2021, mulai Senin (7/9).

Ia mengatakan dari hasil verifikasi ke sekolah-sekolah di Boyolali, 97 sekolah yang terdiri atas 52 SMP negeri dan 45 SMP swasta, 54 sekolah di antaranya sangat siap melaksanakan pembelajaran tatap muka, 25 SMP siap, 12 SMP kurang siap, 4 SMP tidak siap, dan dua kurang terverifikasi.

“Kami targetkan 54 SMP yang sangat siap pelaksanaan pembelajaran tatap muka, dapat dimulai pada Senin (7/9),” kata Darmanto. (Antara)

  • Bagikan