SUKOHARJO, RAKYATJATENG – Jumlah desa di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, yang terdampak kekeringan bertambah. Dari sebelumnya empat desa, kini menjadi tujuh. Padahal diprediksi musim kemarau baru berakhir 31 Oktober.
Tiga desa tambahan yang terdampak kekeringan yakni Kunden, Kecamatan Bulu; serta Desa Ngreco dan Alasombo di Kecamatan Weru.
“Sebelumnya, ada empat desa yang meminta dropping air bersih, yakni Desa Watu Bonang, Kecamatan Tawangsari; Desa Puron, Kecamatan Bulu; serta Desa Tawang dan Jatingarang di Kecamatan Weru," ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo Sri Maryanto.
Sementara itu, hingga pekan ini, kekeringan membuat ribuan warga di Kecamatan Bulu, Weru, dan Tawangsari kekurangan air bersih. Rinciannya, di Bulu sebanyak 627 jiwa, Kecamatan Tawangsari 631 jiwa, dan Weru 2.279 jiwa.
Desa dengan jumlah warga terdampak kekeringan paling banyak yakni di Alasombo, Kecamatan Weru dengan 804 jiwa. Sejak akhir Juli lalu, dropping air bersih mencapai 252.000 liter. Sumber anggaran berasal dari APBD Sukoharjo dan corporate social responsibility (CSR) perusahaan.
Untuk diketahui, tahun lalu terdapat tiga kecamatan dengan 17 desa terdampak kekeringan. Yakni Weru 12 Desa, Bulu tiga desa, dan Tawangsari dua desa. Ratusan tangki air didistribusikan setiap tahunnya untuk membantu masyarakat di daerah kekeringan. (rs/kwl/per/JPR/JPC)