Temuan Mayat 1 Keluarga di Sukoharjo, Korban Dikenal Baik ke Tetangga

  • Bagikan
Lokasi rumah korban digaris polisi dan ramai didatangi warga sekitar, Sabtu (22/8). (IWAN KAWUL/RADAR SOLO)

SUKOHARJO, RAKYATJATENG – Satu keluarga yang diduga menjadi korban pembunuhan di Dusun Slemben RT 1 RW 5, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dikenal baik dengan tetangga sekitar. Keluarga korban sudah tinggal di dusun setempat lebih dari 10 tahun.

Jumat (21/8) sekitar pukul 21.00, warga Desa Duwet digemparkan dengan tewasnya suami istri dan dua anak, yang ditemukan di dalam rumah. Keempat korban yakni Suranto, 43; Sri Handayani, 36; RR, kelas V SD, dan DA, usia TK.

Tewasnya satu keluarga tersebut diduga karena menjadi korban pembunuhan. Hal itu diperkuat dengan adanya bercak darah di sekitar lokasi. Kejadian tersebut membuat warga dan para tetangga sekitar kaget karena selama ini keluarga tersebut dikenal sangat baik.

“Sudah beberapa hari tidak kelihatan. Lalu ada bau busuk dikira ikan. Tapi ikannya tidak mati. Namun, pintu garasi kok terbuka. Lalu ada yang memberanikan diri melihat dari jendela. Ada empat orang bersimbah darah. Ya kaget saja, selama ini mereka baik,” kata Farida, 40 tetangga korban, Sabtu (22/8).

Menurut Farida, anak-anak korban juga sering bermain dengan anak-anak tetangga sekitar. Sang ibu pun sering bersosialisasi ke tetangga, termasuk menanyakan anaknya saat bermain.

“Biasanya juga tanya, Mbak anak-anak main di situ? Lalu saya jawab iya. Oh ya sudah kalau main di situ, jawab korban,” ucap Farida.

Farida menyebut, keluarga ini adalah pendatang yang sudah 10 tahun lebih tinggal di Dusun Slembem. Pekerjaan sehari-hari korban yakni rental mobil dan ojek online.

“Keluarga yang baik, seperti warga umumnya,” kata Farida.

Diberitakan sebelumnya, warga Dusun Slemben RT 1 RW 5, Desa Duwet, Kecamatan Baki digegerkan dengan penemuan empat mayat dalam satu keluarga pada Jumat (21/8) malam. Informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian, Jumat malam pukul 21.00, warga mencium bau tak sedap dari rumah Suranto. Saat itu rumah dalam kondisi gelap, namun jendela dalam kondisi terbuka.

Warga lalu menghubungi kakak korban, Maryono, 53. Setelah itu lewat jendela, warga masuk ke dalam rumah. Setelah dibuka, di dalam rumah ada tubuh tergeletak dengan bercak darah.

“Kondisi sudah meninggal semua. Posisi terpencar. Suami dan istrinya di ruang tamu. Dua anaknya di tempat tidur. Di tembok juga ada bercak darah,” ujar Kepala Desa Duwet, Kecamatan Baki Suparno ditemui tadi malam.

Sementara Maryono mengatakan, beberapa hari sebelum kejadian ada orang yang menginap di rumah Suranto. Namun saat kejadian pria yang menginap tadi tidak ada di lokasi. (rs/kwl/per/JPR/JPC)

  • Bagikan