Walikota Surakarta Wacanakan Sekolah Tatap Muka November, Jumlah Siswa Dibatasi

  • Bagikan
Siswa SMP Lazuardi Kamila GIS Surakarta belajar cara cuci tangan yang benar untuk cegah Covid-19, beberapa waktu lalu saat Solo belum berstatus KLB. (DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO)

SOLO, RAKYATJATENG - Walikota Surakarta, Jawa Tengah, F.X. Hadi Rudyatmo berencana memulai sekolah tatap muka pada akhir November 2020. Sebagai persiapan, pemkot akan melakukan sosialisasi pada September dan Oktober.

Hal itu disampaikan Rudy setelah bertemu dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu siang (19/8). Menurut Rudy, simulasi akan dilakukan dengan protokol kesehatan ketat agar bisa menggambarkan proses belajar mengajar tatap muka di kemudian hari.

"Karena sekolah yang saya urus adalah SD dan SMP, maka susah mencegah anak-anak berkerumun, saling bergandengan tangan, berpelukan dan lainnya. Karena masih anak-anak, jadi pasti sulit dilarang," katanya.

Simulasi, lanjut Rudy, wajib dilakukan seperti arahan Gubernur Ganjar. Tidak hanya di sekolah, simulasi juga dilakukan mulai berangkat sampai pulang sekolah.

"Meski sekolah tatap muka digelar November, namun tidak semua siswa masuk sekolah. Nantinya, jumlah siswa dan jam belajar di sekolah akan dibatasi. Kami juga sudah mempersiapkan radio anak dan TV pendidikan untuk mendukung itu," papar Rudy.

Wali Kota memperkirakan, hanya 50 persen siswa yang bisa masuk sekolah, sementara sisanya tetap belajar di rumah. Untuk itu pemkot memberikan bantuan handphone untuk keluarga miskin. "Target kami minimal akhir tahun program bantuan handphone ini sudah terealisasi," tutupnya. (rs/irw/per/JPR/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version