7 Anggota TRC Terkena Covid, Kantor BPBD Boyolali Ditutup

  • Bagikan
Kantor BPBD Boyolali dinonaktifkan sementara pasca anggota TRC terpapar Covid-19. (TRI WIDODO/RADAR SOLO)

BOYOLALI, RAKYATJATENG – Kasus Covid-19 di Boyolali, Jawa Tengah, terus meluas, termasuk menginfeksi mereka yang menjadi garda depan penanganan. Sedikitnya tujuh anggota tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali terpapar Covid-19.

”Ketujuh anggota TRC BPBD Boyolali saat ini sudah menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19,” kata anggota Satgas Covid-19 Kabupaten Boyolali Insan Adi Asmono, Selasa (18/8).

Penyebaran Covid-19 TRC BPBD ini bermula dari salah satu anggota yang terkonfirmasi positif. Anggota TRC itu tertular Covid-19 dari sang istri, yang merupakan tenaga kesehatan (nakes) di Solo.

“Dia (satu anggota TRC) itu lalu di-swab dan dinyatakan positif,” kata Insan.

Dari hasil penelusuran, ditemukan ada sebanyak 14 orang yang menjadi kontak erat. Mereka lalu menjalani swab dan dinyatakan sebanyak enam orang positif.

Kepada enam orang tersebut dilakukan penelusuran. Diketahui ada 50 orang dari BPBD Boyolali yang melakukan kontak erat. Selain itu, ada 150 orang di sekitar lingkungan tempat tinggal enam anggota TRC itu yang diketahui melakukan kontak erat.

“Tes swab untuk 50 orang dari BPBD Boyolali dilakukan hari ini dan besok,” kata Insan. Tes swab ini dilakukan sebanyak dua kali dengan selang waktu 24 jam.

Sembari menunggu hasil swab, sebanyak 50 orang tersebut bakal menjalani karantina mandiri di Kantor BPBD. “Untuk itu, Kantor BPBD dinonaktifkan sementara dan disemprot disinfektan. Fungsi BPBD untuk sementara diambil alih oleh kantor satpol PP. Sedangkan Posko Satgas Covid-19 digeser ke kantor dinkes setempat.

Sementara untuk tes swab terhadap 150 orang di sekitar lingkungan pasien Covid-19, akan dilakukan di RSU Pandan Arang Boyolali pada Rabu (19/8). (rs/wid/per/JPR/JPC)

  • Bagikan