SUKOHARJO, RAKYATJATENG - Klaster penularan Covid-19 di Sukoharjo, Jawa Tengah, kembali bertambah. Klaster baru ini muncul usai acara pernikahan di Kecamatan Nguter. Bermula dari orang tua mempelai yang positif Covid-19 dengan riwayat pelaku perjalanan dari Jakarta.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo Yunia Wahdiyati membenarkan pekan ini muncul klaster baru di Kecamatan Nguter. Yakni klaster pernikahan. Padahal, acara ijab kabul itu hanya dihadiri belasan orang.
"Yang hadir saat itu hanya 15 orang. Orang tua mempelai positif Covid-19 setelah pulang dari Jakarta," kata Yunia, kemarin.
Setelah itu, dari 15 orang yang hadir, delapan orang sudah dilakukan swab. Namun, baru spesimen empat orang yang telah keluar hasilnya.
"Empat orang dinyatakan positif setelah swab. Ini masih menunggu hasil swab sisanya," terang Yunia.
Menurut dia, meski dalam batas minimal orang berkumpul, tapi aturan jaga jarak dan masker tidak tertib dilakukan. Sehingga memungkinkan terjadinya penularan Covid-19.
"Artinya, batas dalam ruang maksimal 30 orang harus dievaluasi, perilaku jaga jarak dan bermasker juga," katanya.
Selain itu, ada pula temuan kasus positif di salah satu SMA di Sukoharjo. Hanya, Yunia menolak menyebutkan terjadi pada guru, siswa atau karyawan.
"Ada yang positif di SMA, tertular dari suami. Kemudian menularkan ke dua orang lain di SMA tersebut," kata Yunia.
Yunia berharap temuan kasus di SMA tersebut tidak menjadi klaster baru penularan. Saat ini, kasus positif di SMA tersebut tengah menjalani isolasi mandiri.
"Hingga Sabtu (15/8) kumulatif kasus positif mencapai 349 orang. Dengan rincian 57 orang isolasi mandiri, 21 orang rawat inap, 259 orang sembuh, dan 12 orang meninggal dunia," pungkasnya. (rs/kwl/per/JPR/JPC)