Pendaftar Membeludak & Berdesakan, Antrean Bansos UMKM di Solo Dibubarkan

  • Bagikan
Antrean pelaku usaha mendaftar bansos produktif di Kantor Dinkop UKM Solo, kemarin (12/8). (SILVESTER KURNIAWAN/RADAR SOLO)

SOLO, RAKYATJATENG – Antusias tinggi dari peminat bantuan sosial (bansos) produktif tidak diimbangi dengan kesadaran akan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi. Ini terlihat dari antrean mengular dan berjubel di depan Kantor Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta, Rabu (12/8).

Bansos produktif bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi angin segar agar usaha yang dijalankan bangkit di tengah pandemi. Bantuan Rp 2,4 juta dari Kementerian Koperasi dan UKM itu sangat diminati para pelaku usaha. Terbukti dalam beberapa hari terakhir, jumlah pendaftar membeludak.

Sejak pukul 06.00, sudah banyak warga yang antre, sekalipun layanan administrasinya baru dibuka pukul 08.00. “Saya tahu setelah baca di berita. Infonya ada bantuan sosial produktif Rp 2,4 juta bagi pelaku UMKM Solo. Saya langsung mengumpulkan syarat untuk ikut mendaftar,” ujar salah seorang pengantre, Aji Santoso, 39.

Warga Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan itu rela datang sejak pagi. Tidak hanya dia, ratusan orang pun sudah antre hingga meluber ke Jalan Yosodipuro. “Saya sampai di sini (dinkop UMKM) sejak pukul 06.30. Ternyata sudah banyak yang antre mau daftar. Antrean mengular mulai dari kantor dinkop sampai jalan,” kata dia.

Hal serupa juga diungkapkan salah seorang pedagang angkirngan asal Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Warsito, 49. Meski saat tiba antrean sudah panjang, dia tetap ikut mengantre agar bisa mendapat modal usaha tersebut. “Nggak apa-apa ikut antre. Soalnya butuh modal usaha,” papar Warsito.

Dikutip dari Jawa Pos Radar Solo, meski rata-rata sudah memakai masker, namun mereka tetap berdesak-desakan satu sama lain dan tidak mengindahkan imbauan physical distancing. Makin siang, ratusan orang yang mengantre kian bertambah banyak. Bahkan antrean sampai mengular sepanjang 2 kilometer dari kantor dinas setempat. Situasi tersebut akhirnya memaksa petugas membubarkan massa agar lebih tertib.

“Pada hari ketiga pendaftaran terjadi antrean panjang dan melanggar protokol kesehatan. Petugas akhirnya membubarkan sementara,” terang Kepala Dinkop UMKM Kota Surakarta Heri Purwoko.

Pihaknya berpesan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan selama antre daftar. Tak perlu khawatir, mengingat bantuan sosial yang didasarkan pada surat Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM) Republik Indonesia No 307 /SM/VIII/2020, masih dilayani sampai 14 Agustus nanti.

“Bantuan stimulus modal usaha ini dibuka dalam dua tahap. Nominal bantuan yang diberikan besarannya Rp 2,4 juta khusus usaha mikro atau modal tidak lebih dari Rp 500 juta. Bantuan ini tidak ada kuotanya, jadi tak perlu takut tidak kebagian. Untuk antisipasi antrean panjang, lokasi pengumpulan berkas akan dipindahkan di Lapangan Kota Barat,” tuturnya. (rs/ves/per/JPR)

  • Bagikan

Exit mobile version