10 Kecamatan di Pati Diprediksi Terdampak Kekeringan, Ini Datanya

  • Bagikan
Kegiatan penyaluran air bersih sebagai penanggulangan bencana kekeringan tahun lalu. Tahun ini kekeringan belum terasa meskipun masuk musim kemarau. (ACHMAD ULIL ALBAB/RADAR KUDUS)

PATI, RAKYATJATENG – Belum ada desa yang meminta bantuan air bersih, meskipun Agustus sudah masuk musim kemarau. Meski begitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Jawa Tengah, telah menyiapkan sebanyak 300 tangki air, untuk bantuan bencana kekeringan di Kabupaten Pati. Bantuan itu disiapkan untuk 10 kecamatan yang diprediksi terdampak.

Kepala Pelaksana BPBD Budi Prasetya melalui Kasi Logistik Heru mengungkapkan sementara ini data potensi kekeringan yang masuk di datanya ada 10 kecamatan. Namun baru empat desa yang mengirimkan data desa-desa yang memerlukan bantuan.

”Masih banyak yang belum mengirimkan datanya. Yang sudah masuk baru ada empat kecamatan. Yaitu Kecamatn Jakenan, Gabus, Sukolilo, dan Winong. Di Kecamatan Jakenan ada 23 desa, Gabus ada 20 desa, Sukolilo 3 desa, Winong 18 desa,” terang Heru kepada Jawa Pos Radar Kudus.

Namun hingga saat ini, lanjut Heru belum ada desa yang meminta bantuan pengiriman air bersih kepadanya. ”Kami bisa menjadwalkan pengiriman air bersih jika sudah ada permintaan dari desa-desa yang terdampak. Tapi kondisi di wilayah Pati kelihatannya masih ada hujan, meskipun Agustus seharusnya memasuki musim kemarau,” papar Heru.

Karena itu, hingga saat ini belum banyak desa-desa yang mengajukan permintaan air bersih sebagai penanggulangan bencana kekeringan. Seperti diketahui, BPBD menetapkan ada 10 kecamatan yang berpotensi terdampak bencana kekeringan. Kesepuluh kecamatan itu meliputi Jakenan, Gabus, Sukolilo, Winomg, Pucakwangi, Jaken, Tambakromo, Batangan, Kayen, dan Trangkil. (ks/aua/him/top/JPR/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version