Ketua Meninggal karena Corona, DPRD Jepara Tetap Beraktivitas Seperti Biasa

  • Bagikan
DISEMPROT: Petugas melakukan penyemprotan disinfektan di kantor DPRD Jepara akhir pekan kemarin. (BPBD Jepara For Radar Kudus)

JEPARA, RAKYATJATENG – Aktivitas di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara akan berjalan sebagaimana biasanya hari ini. Tidak ada penutupan kantor sementara. Meski begitu, beberapa pegawai dihimbau menjalani isolasi mandiri di rumah.

Hal tersebut terkait dengan meninggalnya Ketua DPRD Kabupaten Jepara, Imam Zusdi Ghozali pasa Sabtu (1/8) pagi. Imam diketahui meninggal lantaran terkonfirmasi positif Covid-19 dan telah dimakamkan Sabtu malam di Makam Desa Wedelan Bangsri.

Humas DPRD Jepara, Eko mengatakan, Sabtu siang telah dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh ruangan DPRD Jepara. “Untuk Senin, kantor aktivitas seperti biasa. Tapi memang ada yang harus menjalani isolasi mandiri di rumah,” katanya.

Sekretaris dewan DPRD Jepara, Trisno Santoso menyatakan hal serupa. Ada sekitar tujuh orang di lingkungan DPRD Jepara yang diminta untuk menjalani isolasi mandiri karena diduga memiliki kontak erat dengan ketua dewan, almarhum Imam Zusdi Ghozali. Dua di antaranya yakni sopir.

Trisno menyampaikan, saat mengikuti kunjungan kerja ke Gresik pekan lalu Imam Zusdi tidak berangkat bersama dalam mobil rombongan anggota DPRD Jepara melainkan berangkat sendiri bersama sopir. “Sepulang dari Gresik sudah tidak ke kantor, kemudian diketahui dirawat di RSUD Demak dan RSPAD Gatot Subroto Jakarta hingga meninggal dunia,” tuturnya.

Sebelumnya Imam Zusdi diketahui terkonfirmasi positif Covid-19, di DPRD Jepara telah ada satu staf keuangan di dewan yang juga terkonfirmasi positif. Sejak sepekan terakhir, staf tersebut sudah diminta melakukan isolasi mandiri.

Pegawai yang bersangkutan sudah tidak berangkat bekerja. Selain itu sebanyak sepuluh orang pegawai yang berada dalam satu ruangan juga sudah menjalani isolasi mandiri. Namun pihaknya tidak bisa memastikan apakah kasus Imam Zusdi ada kaitannya dengan sistem staf keuangan tersebut atau tidak.

Saat ini, Trisno menyatakan, pihaknya telah mengajukan permohonan pada DKK Jepara untuk penanganan lanjutan.

“Kami sudah minta secara resmi untuk melakukan swab pada orang dalam daftar kontak erat. Kalau harapan kami semua yang ada di lingkungan DPRD Jepara diswab semua,” ujarnya.

Sementara itu Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jepara, dr M Fakhrudin mengatakan, pihaknya sudah melakukan tracing tertutup.

“Dalam tracing tertutup itu kami sudah mengumpulkan data-data siapa saja yang yang merupakan kontak erat dari kasus IZG. Mulai dari keluarga inti Pimpinan dan anggota dewan, staf Setwan, sopir, ajudan, ART, tamu hingga relasi dan lainnya,” ungkapnya.

Fakhrudin melanjutkan, jika sudah terkumpul besok dan seterusnya akan dilakukan tracing terbuka oleh tim Puskesmas. “Untuk data kontak erat, masih belum terkumpul semua. Nanti akan kami informasikan lebih lanjut,” imbuhnya. (ks/emy/him/top/JPR/JPC)

  • Bagikan