Suhu Minus Tiga Derajat, Dieng Membeku: Bbbrrr… Dingin

  • Bagikan
Embun es yang membeku dan menutupi rerumputan di kawasan Candi Arjuna Dieng. (Harsono for Jawa Pos Radar Semarang)

WONOSOBO, RAKYATJATENG – Dieng kembali membeku. Suhu di pagi hari bisa mencapai minus tiga derajat celcius. Embun yang menyelimuti tanaman berubah jadi es. Bbbrrrrr… dingin.

Menurut Ketua Forum Komunitas Pendaki Indonesia (FKPI) Harsono, suhu Dieng dalam dua hari ini di bawah titik beku air.

“Setiap kali hawanya terus bertambah dingin, biasanya saat pagi hari selalu dijumpai embun es,” terang orang yang biasa berjaga di basecamp Gunung Prahu via Patakbanteng, Kejajar itu.

Harsono menilai, saat ini belum puncak cuaca dingin di Dieng. Tahun lalu, suhu terendah mencapai minus tujuh derajat celcius. Sehingga bisa membekukan air di dalam pipa atau botol plastik.

“Kalau suhunya mencapai minus lima ke atas, bisa dipastikan air yang terkena embun ikut membeku. Kebanyakan yang membeku ya di area luar ruangan,” terangnya.

Sayangnya, kemunculan embun es atau warga lokal biasa menyebut sebagai mbun upas itu tak bisa dijumpai di setiap tempat. Hanya ada beberapa titik yang biasa muncul. Utamanya di sekitar lembah yang lapang. Hal itu terjadi lantaran air yang membeku adalah hasil endapan embun yang tak terbawa oleh angin saat pagi hari.

“Kayak di komplek candi atau lapangan sepak bola, di sana tanahnya kan lapang ya, makanya lebih sering dijumpai,” ungkapnya.

Kemunculannya juga tidak bisa dipastikan. Lantaran tak bisa setiap hari muncul fenomena tersebut.

Pengalaman ini pernah dijumpai wartawan Jawa Pos Radar Semarang saat hendak meliput mbun upas itu. Sengaja datang pada Minggu (26/7/2020) pekan lalu, namun tidak menjumpai fenomena tersebut.

”Biasanya kalau di bulan-bulan seperti ini, yang datang bisa puluhan ribu dan sedang ramai ramainya wisatawan,” katanya.

Namun selama pandemi Covid-19, Kabupaten Wonosobo belum membuka seluruh tempat wisata. Termasuk di kawasan Dieng. “Karena baru pada 1 Agustus besok kita buka untuk wisatawan, Mas,” jelasnya.

Kemarin (30/7/2020), Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo menerima perwakilan Pemkab Banjarnegara. Kedua belah pihak membahas meningkatnya wisatawan di Dieng, terutama saat fenomena munculnya mbun upas.

Andang mengaku khawatir jika sewaktu-waktu muncul persebaran virus baru dari wisatawan yang datang ke Wonosobo. “Dieng bukan hanya milik pemkab Wonosobo, Banjarnegara juga perlu dilibatkan di sini,” katanya.

Pertemuan tersebut telah menemukan kesepakatan. Di antaranya untuk memberikan imbauan tertulis bagi para wisatawan yang datang. Selain membuat surat pedoman, pihak satgas Covid Wonosobo juga bakal menggelar tes PCR secara massal di lokasi wisata. Sehingga para wisatawan yang sudah datang bisa langsung dicek oleh tim kesehatan yang ada. (git/ton/bas/JPC)

  • Bagikan