SUKOHARJO, RAKYATJATENG - Persebaran virus corona di Sukoharjo, Jawa Tengah, menjadi ancaman tersendiri, mengingat secara kumulatif sudah tercatat 230 kasus positif per Senin (27/7). Bahkan, sejak awal pandemi pada akhir Maret lalu sampai saat ini setidaknya sudah ditemukan 15 klaster penyebaran Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo Yunia Wahdiyati menerangkan, klaster adalah penamaan sekumpulan kasus penyakit menular yang terhubung oleh satu peristiwa atau lokasi. Atau beberapa kasus mempunyai hubungan epidemiologis dengan satu kasus tertentu.
Untuk kasus Covid-19, misalnya ada klaster arisan, hajatan, seminar, dan lain-lain.
"Sampai saat ini, kami mencatat sudah ada 15 klaster penularan," kata Yunia, Senin (27/7).
Dijelaskan Yunia, di awal pandemi ditemukan setidaknya enam klaster. Yakni klaster finance sebanyak satu kasus, tidak terjadi transmisi di Sukoharjo.
Kemudian, klaster Bogor satu kasus, terjadi satu kasus transmisi di Sukoharjo yang masih lingkup keluarga. Klaster Gowa sebanyak 26 kasus, terjadi enam kasus transmisi di Sukoharjo.
"Ditemukan klaster RS swasta di Semarang sebanyak satu kasus, terjadi dua kasus transmisi di Sukoharjo yang masih keluarga. Klaster nakes RS sebanyak empat kasus, terjadi tiga kasus transmisi di Sukoharjo. Dan, klaster pelaku perjalanan Solo sebanyak satu kasus, terjadi tiga kasus transmisi di Sukoharjo, masih keluarga," kata Yunia.
Selanjutnya, mulai sebulan belakangan ini ditemukan klaster nakes rumah sakit milik pemerintah di Solo. Dari klaster itu, sebanyak 19 kasus merupakan nakes yang berdomisili Sukoharjo. Juga ada klaster nakes puskesmas di Solo, di mana tiga kasus.di antaranya dari Sukoharjo.
Lalu, ada klaster keluarga dengan riwayat keluarga pemudik Surabaya sebanyak tujuh kasus. "Ada kita temukan klaster aparat keamanan sebanyak enam kasus," katanya.
Kemudian, lanjut Yunia, dua pekan ini ditemukan klaster nakes Kabupaten Sukoharjo sebanyak 29 kasus. Ditambah lagi klaster nakes rumah sakit lain di Sukoharjo sebanyak 11 kasus.
"Klaster kontak erat (pasien) konfirm Surabaya di Sukoharjo kota sebanyak tujuh kasus," ujarnya.
Masih ada lagi, klaster rumah sakit swasta Solo yang ketiga sebanyak lima kasus. Yang terakhir yakni klaster nakes rumah sakit di Wonogiri sebanyak lima kasus.
"Jadi ada nakes kami yang bekerja di luar kabupaten. Jika positif, notifikasinya masuk di kabupaten asal," terang Yunia.
Terlepas dari munculnya klaster baru, jumlah penderita Covid- 19 yang telah sembuh saat ini sebanyak 128 orang (57,1 persen), dengan rentang usia beragam. (rs/ria/per/JPR/JPC)