WONOGIRI, RAKYATJATENG – Setelah lama tertunda, jadwal seleksi kompetensi bidang (SKB) calon pegawai negeri sipil (CPNS) muncul. Namun demikian, jadwal tersebut masih bisa berubah. Terpenting, para peserta SKB diminta tetap mempersiapkan diri.
Kabid Pengadaan Pemberhentian dan Informasi Aparatur Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonogiri, Jawa Tengah, Wahyudi mengatakan, pihaknya telah mendapat surat dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) terkait pelaksanaan SKB yang sempat tertunda.
"Kami diminta melakukan persiapan untuk pelaksanaan SKB yang rencananya diselenggarakan September hingga Oktober," ungkapnya.
Sejatinya, tes SKB CPNS 2019 dilakukan pada 25 Maret hingga 10 April lalu. Namun, karena terjadi pandemi Covid-19, jadwal pelaksanaan pun diundur.
Setelah pelaksanaan tes SKB ditentukan, pengumuman hasil tes itu juga akan dilakukan secepatnya. "Setelah tes SKB dilakukan, pengumuman di akhir Oktober rencananya," kata Wahyudi.
Meski begitu, jadwal tes SKB masih bisa berubah. Menurut surat tersebut, kata Wahyudi, akan ada penyesuaian yang dilakukan apabila terjadi situasi yang tidak memungkinkan untuk penyelenggaraan SKB.
"Dalam artian melihat perkembangan wabah Covid-19. Untuk sementara memang ada suratnya, ditetapkan jadwalnya seperti itu. Tapi tetap memperhatikan perkembangan situasional," papar dia.
Pihaknya saat ini sedang mempersiapkan sarana dan prasarana penerapan protokol kesehatan untuk pelaksanaan tes SKB. Hal itu sembari menunggu standar operasional prosedur (SOP) lebih lanjut dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).
"Setelah muncul surat ini, nanti BKN akan melakukan koordinasi dengan kabupaten atau kota. SOP pelaksanaannya seperti apa dan lokasinya di mana," jelasnya.
Sampai saat ini, tes SKB CPNS Wonogiri rencananya masih diselenggarakan di gedung Lembaga Pengembangan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Karanganyar. Atau tempat yang sama dengan penyelenggaraan seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS, beberapa waktu lalu.
"Tapi saat ini belum ada pengecekan ulang. Nanti akan ada koordinasi lebih lanjut terkait kesiapan lokasi dan sebagainya. Semua berdasarkan situasi nanti seperti apa. Yang utama keselamatan dan kesehatan peserta," paparnya.
Diharapkan, para calon peserta menjaga kondisi kesehatannya dan mematuhi protokol kesehatan agar bisa mengikuti SKB. Menurut dia, ada imbauan khusus terkait hal tersebut dari menpan-RB.
"Protokol kesehatan harus diterapkan maksimal. Agar kesehatan mereka terjaga sampai waktu ujian nanti. Selain itu, mulai belajar lebih intens lagi agar bisa mendapat nilai maksimal di SKB. Informasi lain bisa dilihat di website resmi kami," tandas Wahyudi. (al/ria)
(rs/ria/per/JPR)