JEPARA, RAKYATJATENG - Perumda Jepara tak menerapkan work from home (WFH). Karyawan juga tak ada yang di-Putus Hubungan Kerja (PHK). Mereka tetap produksi. Dengan menerapkan protokol kesehatan. Sehingga produksi jalan dan tak ada karyawan yang positif Covid-19.
Plt Direktur Utama Perumda Jepara Andi Rokhmat menyampaikan, pihaknya tidak memberlakukan kebijakan work from home (WFH). Meskipun saat itu pemerintah dan instansi swasta menerapkannya. Seluruh karyawan tetap bekerja sebagaimana biasanya. Namun harus tetap mawas diri dengan mematuhi standar protokol kesehatan secara ketat.
Ketika karyawan hendak masuk bekerja, suhu tubuh dicek satu persatu. Jika karyawan yang suhu tubuhnya di atas 36 derajat selsius, diminta untuk beristirahat di rumah. Mereka juga harus cuci tangan. Saat ini, Perumda Jepara tengah menyiapkan alat cuci tangan tanpa disentuh tangan.
”Cukup diinjak dengan kaki, air langsung mengalir. Harapannya ketika ada orang dari luar dan di tangannya menempel virus maupun bakteri tidak sampai menular,” jelas Andi.
Kemudian masker juga dipakai secara teratur. Sebelum ada virus Covid-19 unit bidang usaha kopi rojoku, air mineral rojoku, dan pelayanan penjualan solar sehari-hari sudah menggunakan masker. Sehingga ketika diperintahkan seluruh unit bidang usaha yang ada di Perumda untuk memakai masker tidak canggung lagi.
”Kami juga melaksanakan penyemprotan cairan disinfektan rutin setiap bulan mengikuti anjuran dari Pemerintah,” tambah Andi.
Andi menegaskan, pihaknya sangat menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan. Karena kebijakan PHK di masa pandemi menurutnya tidak manusiawi. ”Perusahaan harus tetap bekerja dan tetap berproduksi, sehingga tidak ada PHK,” jelasnya.
(ks/war/lid/top/JPR/JPC)