Pasangan Bajo Tak Gentar Hadapi Putra Presiden

  • Bagikan
Pasangan Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo bersama pendukungnya saat menyerahkan berkas syarat pendaftaran calon wali kota-wawali jalur independen ke KPU Surakarta, beberapa waktu lalu. (IRAWAN WIBISONO/RADAR SOLO)

SOLO, RAKYATJATENG – PDIP resmi mengusung pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakoso dalam pemilihan wali kota (Pilwakot) Solo 2020. Meski harus melawan duet putra presiden dan politisi senior Kota Solo, bakal pasangan calon independen Bagyo Wahyono – F.X. Supardjo (Bajo) sama sekali tak gentar.

Bajo optimistis bisa melaju dalam kontestasi politik Kota Solo, Desember mendatang. Mereka juga meyakinkan jika pasangan Gibran-Teguh tidak akan melawan kotak kosong dalam ajang perebutan kursi AD 1 dan AD 2.

“Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan posisi kami atas dinamika politik dalam Pilwalkot Kota Surakarta 2020. Seperti sudah kita ketahui, PDIP telah memberikan mandat atau rekomendasi kepada putra Bapak Joko Widodo, Mas Gibran Rakabuming dan Mas Teguh Prakoso untuk menjadi calon wali kota dan wakil wali kota Surakarta tahun 2020,” papar Ketua Tim Pemenangan Bajo, Robert Hananto, Minggu (19/7).

Robert memaparkan, PDIP sebagai partai terbesar di Solo dengan 30 kursi dari 45 kursi di DPRD Surakarta, hampir bisa dipastikan hanya mereka lah yang bisa mengusung calon wali kota dan wakil wali kota.

“Dengan dinamika politik tersebut, banyak kekhawatiran dari masyarakat dan media bahwa demokrasi di Kota Solo tidak bisa berjalan dengan semestinya. Karena dikhawatirkan ini akan menjadi calon tunggal dan melawan kotak kosong,” katanya.

Menyikapi hal tersebut, pihak Bajo yang maju melalui jalur independen siap menjawab semua kekhawatiran tersebut. Menurut Robert, sampai saat ini pihaknya masih terus berjuang, menyelesaikan tahapan-tahapan dari KPU Kota Surakarta.

“Harapannya kami bisa lolos tahapan verifikasi faktual perbaikan. Sehingga pada September nanti kami bisa mendaftarkan diri sebagai calon wali kota dan wakil wali kota untuk Pilwalkot Surakarta,” tuturnya.

Pihak Bajo juga siap menjadi mitra tanding PDIP dalam Pilwalkot tahun ini. “Sejarah baru di Kota Surakarta akan tercipta. Akan menjadi dinamika politik yang elegan, ketika independen dan parpol bersaing secara sportif,” papar Robert.

Terpisah, Ketua KPU Surakarta Nurul Sutarti mengatakan, Bajo masih memiliki peluang asalkan bisa mengumpulkan perbaikan syarat dukungan. Dari hasil rekap sementara, ada 7.241 berkas dukungan bakal pasangan calon independen itu yang tidak memenuhi syarat.

“Besok Senin (20/7) akan diadakan rekap plano tingkat kota. Kemungkinan hasilnya sama dengan yang dilakukan di tingkat kecamatan, di mana yang memenuhi syarat 28.629 dari 35.870 dukungan. Jadi Bajo masih kurang 7.241 dukungan. Kemudian syaratnya harus mengganti dua kali kekurangan, jadi minimal 14.482,” urai Nurul.

Kekurangan tersebut, lanjut Nurul, harus diserahkan antara 25 hingga 27 Juli mendatang. Setelah itu, akan dilakukan proses verifikasi faktual admistrasi dan verifikasi faktual perbaikan mulai 8 sampai 16 Agustus.

“Sistemnya tidak door to door lagi, namun dukungan dikumpulkan di masing-masing kawasan,” katanya. (atn/ria)

(rs/atn/per/JPR/JPC)

  • Bagikan