Walikota: Penyembelihan Hewan Kurban Harus Terapkan Protokol Kesehatan

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah tahun 2020, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersama pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang, dan Juru Sembelih Halal (Juleha) Indonesia melakukan pelatihan penyembelihan hewan kurban, Sabtu (18/7/2020).

Bertempat di aula SMP IT PAPB Semarang, kegiatan yang digelar selama 2 hari tersebut, bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam proses penyembelihan hewan kurban di tengah pandemi Covid-19.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa pelatihan ini diperlukan, agar hewan qurban yang halal tidak menjadi haram karena salah dalam penyembelihannya.

Menurut Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu, kegiatan ini sangat penting agar ibadah kurban sesuai dengan syariat.

“Saya berharap agar ini memberikan berkah, tidak hanya untuk sesama tetapi juga untuk seluruh warga Kota Semarang,” ujarnya.

Hendi juga mengingatkan dalam suasana pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, semua takmir masjid yang melakukan penyembelihan hewan kurban agar menerapkan protokol kesehatan, sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19.

Untuk itu dirinya mewanti-wanti agar saat kegiatan penyembelihan tidak terjadi kerumunan, baik saat menyembelih hewan kurban itu sendiri, maupun saat pembagian daging kurban.

“Mohon dijaga jangan sampai ada kerumunan, baik berdesak-desakan saat penyembelihan, atau saat pembagian daging kurban. Sehingga mohon maksimalkan peran karang taruna dalam pembagian atau pendistribusian daging hewan kurban. Atau gunakan sistem nomor urut. Misal, nomor 1-50 jam sekian, lalu 51-100 jam berikutnya,” tekan Hendi.

Di sisi lain, orang nomor satu di Kota Semarang tersebut juga meminta kepada penyelenggara penyembelihan hewan kurban, untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai dalam pembagian daging, yang mana sudah dilakukan dalam pembagian daging kurban tahun lalu.

“Juga saya meminta untuk jangan lupa mengganti plastik sekali pakai dengan bahan-bahan yang bisa terurai, seperti daun jati, besek, daun pisang, tali dari bambu, atau bisa menggunakan bahan yang dapat dipakai ulang,” imbuhnya.

Sementara itu, sesuai aturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), Hendi mempersilahkan masyarakat untuk beribadah di tempat ibadah, termasuk terkait penyelenggaraan Salat Idul Adha.

Namun dia meminta agar selalu menerapkan protokol kesehatan. Maka Hendi berharap agar penyelenggaraan Salat Idul Adha nantinya tidak hanya dilakukan di lapangan saja, tetapi dapat juga dilakukan di masjid, sehingga konsentrasi massa dapat terpecah.

“Harus ditegaskan ke setiap jemaah, wajib pakai masker, wajib jaga jarak, dan cuci tangan setelah berinteraksi dengan yang lain,” tegas Hendi. (Sen)

  • Bagikan