Sidang Isbat Idul Adha 21 Juli, Pantauan Hilal di 84 Lokasi

  • Bagikan
Petugas melakukan pemantauan hilal untuk penentuan Idul Adha 2019 lalu. (Salman Toyibi/Jawa Pos)

JAKARTA, RAKYATJATENG – Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan jadwal sidang isbat penetapan awal Zulhijah 1441 H pada 21 Juli. Sidang isbat itu menjadi acuan pelaksanaan Idul Adha yang jatuh setiap 10 Zulhijah.

Untuk mendukung pelaksanaan sidang isbat tersebut, Kemenag menyiapkan 84 lokasi pemantauan hilal.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Agus Salim mengatakan, pelaksanaan sidang isbat digelar dengan protokol kesehatan. Sehingga, tidak semua perwakilan hadir secara fisik di kantor Kemenag saat pelaksanaan sidang tersebut.

“Undangan untuk menghadiri sidang dibatasi hanya Menang dan Wamenag, MUI, serta Komisi VIII DPR,” kata Agus Salim, Jumat (17/7).

Agus Salim mengatakan, pimpinan dari unsur ormas Islam diundang sidang isbat melalui aplikasi video streaming. Seperti biasa sidang isbat terbagi dalam tiga sesi. Pertama, sesi paparan posisi hilal dimulai pukul 17.00 WIB. Kemudian, sesi sidang utama yang digelar setelah maghrib dan dipimpin langsung Menag Fachrul Razi.

Sidang itu diawali dengan laporan data hisab dan hasil rukyat atau pemantauan hilal. Lalu sesi ketiga adalah penyampaian oleh menteri agama secara langsung melalui televisi.

Sementara itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terus mengkampanyekan program Kurban Online. Mereka mempersiapkan saluran pembayaran seluas-luasnya. Di antaranya, menggandeng marketplace Shopee untuk channel pembayaran program Kurban Online.

Direktur Utama Baznas M. Arifin Purwakananta mengatakan komitmen mereka untuk mempermudah akses pembayaran Kurban Online. Baznas perlu berkolaborasi dengan sejumlah pihak. Amanah uang kurban yang diserahkan ke Baznas dan akan dikelola dengan baik dan sesuai dengan ketentuan Syariah.

“Program Kurban Online Baznas dipastikan lebih aman, lebih sehat,” katanya. Karena, menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat.

Selain itu, Kurban Online di Baznas juga meningkatkan perekonomian di desa. Sebab mereka memberdayakan para peternak hewan kurban yang tersebar di penjuru tanah air.

Para peternak ini umumnya adalah keluarga miskin. Mereka diberikan modal beternak kambing. Kemudian Baznas menjalankan program Kurban Online dengan membeli hewan kurban dari para peternak mitra itu.

Selain itu Arifin mengatakan penyembelihan hewan kurban Baznas nantinya sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Kemudian pada saat pendistribusiannya, juga tetap menerapkan protokol kesehatan.

Skemanya adalah panitia kurban akan mendatangi atau push approach ke rumah penerima daging satu persatu. Sehingga tidak ada kerumunan orang saat penyembelihan hewan kurban. (JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version