23 Kasus Baru Covid-19 di Solo, Pemkot Tutup BTC & 2 Hotel

  • Bagikan
Aktivitas di BTC tetap ramai di tengah pandemi pada Mei lalu. Pemkot menutup sementara BTC karena satu karyawan toko positif Covid. (ARIEF BUDIMAN/RADAR SOLO)

SOLO, RAKYATJATENG – Dua heri berturut-turut Solo mencatat tambahan puluhan kasus Covid-19. Setelah Rabu (15/7) ada tambahan 29 kasus baru, pada Kamis (16/7) bertambah lagi 23 kasus postif Covid-19. Pemkot pun menutup sementara pusat perdagangan sandang dan batik Beteng Trade Center (BTC) karena ada satu pedagang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta Siti Wahyuningsih menyebut, angka positif bertambah 23 orang per Kamis. Kasus baru itu terdiri dari laporan RS UNS sebanyak sembilan orang, tenaga kesehatan RSUD dr Moewardi enam orang, puskesmas tiga orang.

Kemudian, hasil tracking wilayah lain yang beraktivitas di Solo tiga orang, hasil tracking klaster pedagang tahu kupat satu orang, dan satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang naik jadi pasien positif.

“Kami sangat prihatin karena banyak tenaga kesehatan. Semua nakes ini tanpa gejala. Anak-anakku (nakes dinkes, Red) juga tanpa gejala semua,” kata Ning, Kamis.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surakarta Ahyani menyatakan penutupan sementara BTC. Dua hotel di Solo juga ditutup. Menyusul adanya tamu hotel dari pejabat kementerian di Jakarta yang ternyata positif Covid-19.

Dikatakan Ahyani perlakuan penutupan BTC sama seperti Pasar Harjodaksino, Gemblegan. Di mana mulai Selasa (14/7) lalu, Pasar Harjodaksino juga ditutup karena ada seorang pedagang yang positif Covid. Bahkan, juga sudah terjadi satu kasus transaksi lokal dari pedagang pasar tersebut.

”Di situ (BTC), salah satu karyawan toko positif, ada 1 orang. (Penutupan) seperti Pasar Harjodaksino. Manajernya (BTC) sudah datang dan bersedia,” kata Ahyani. (irw/ria)

(rs/irw/per/JPR/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version