CILACAP, RAKYATJATENG - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTTP) COVID-19 Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat segera melaksanakan tes usap secara massal dan masif tahap ketiga.
"Tes PCR (polymerase chain reaction) secara masif tahap ketiga akan dilaksanakan mulai tanggal 27 Juli 2020," kata Kepala Dinkes Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi di Cilacap, Rabu.
Menurut dia, sampel tes usap masif tahap ketiga tersebut akan menyasar penderita penyakit penyerta atau komorbid seperti hipertensi, diabetes melitus, jantung, ginjal kronis, penyakit paru, dan kanker.
Dalam hal ini, kata dia, sampel yang akan diambil dari penderita penyakit penyerta tersebut minimal sebanyak 20 orang dari setiap puskesmas di Kabupaten Cilacap yang mencapai 38 puskesmas.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan mengambil sampel dari tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan swasta, pasien yang rutin melakukan tindakan cuci darah (hemodialisis/HD), penghuni panti jompo, dan santri pondok pesantren.
"Rencananya tes usap masif tahap ketiga tersebut dilakukan secara bertahap hingga mencapai 1.350 sampel," katanya.
Terkait dengan tes usap masif yang dilaksanakan sebelumnya, Pramesti mengatakan untuk tahap pertama yang dilaksanakan pada pertengahan bulan Juni 2020 menyasar tenaga kesehatan RSUD, tim penyisir (tracking) Dinkes, anggota TNI/Polri, Satpol PP, pegawai dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), dan PMI.
Menurut dia, pihaknya juga mengambil sampel tes usap dari masyarakat yang reaktif saat dilakukan tes cepat.
"Hasilnya, dari 360 orang yang dijadikan sebagai sampel, seluruhnya negatif," katanya.
Sementara untuk tes usap masif tahap kedua, kata dia, dilaksanakan pada tanggal 22 Juni hingga 6 Juli dengan mengambil sampel 533 orang yang terdiri atas tenaga kesehatan dari 38 puskesmas dan Gugus Tugas COVID-19 tingkat kecamatan dari 24 kecamatan se-Kabupaten Cilacap.
Dari pelaksanaan tes usap tahap kedua tersebut, lanjut dia, diketahui sebanyak 532 orang negatif dan 1 orang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Bagi yang positif, langsung dilakukan isolasi dan tes usap kedua serta dilakukan penyisiran (tracking) dan tes pada semua kontak eratnya," demikian Pramesti Griana Dewi. (Antara)