SUKOHARJO, RAKYATJATENG – Ledakan kasus Covid-19 di Sukoharjo terjadi dalam sehari pada Senin (13/7) kemarin, yakni sampai 11 kasus baru. Angka pertambahan ini merupakan tertinggi sejak Sukoharjo ditetapkan KLB Covid-19 Maret lalu. Kemudian, per Selasa (14/7), ada tambahan kasus meninggal satu orang.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukoharjo, tambahan 11 kasus baru itu berasal dari empat kecamatan. Yakni enam kasus dari Kecamatan Sukoharjo kota dan dua kasus di Bendosari. Kemudian, di Kecamatan Gatak, Grogol, dan Mojolaban masing-masing bertambah satu kasus. Lalu, ada satu lagi kasus meninggal dengan hasil tes swab yang baru keluar hari ini.
"Yang meninggal, kemarin statusnya PDP (pasien dalam pengawasan). Hasil swab-nya baru keluar hari ini," ucap Yunia.
Ditambahkan Yunia, dari tambahan 11 kasus kemarin, sebanyak lima kasus di antaranya adalah tenaga kesehatan (nakes). Saat ini, dinkes menutup pelayanan di Puskesmas Sukoharjo hingga 29 Juli mendatang. Pelayanan Puskesmas Sukoharjo dialihkan ke Puskesmas Nguter dan Bendosari.
"Total kumulatif menjadi 120 kasus Covid, dengan perincian 16 orang isolasi mandiri, 17 rawat inap, 77 sembuh, dan 10 meninggal dunia," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Selasa (14/7).
Dilihat dari penyebaran, terdapat delapan klaster di Sukoharjo. Pertama, klaster finance sebanyak satu kasus, tidak terjadi transmisi di Sukoharjo. Kemudian, klaster Bogor sebanyak satu kasus, terjadi satu kasus transmisi yang merupakan keluarga. Klaster Gowa sebanyak 26 kasus dengan jumlah transmisi lokal paling banyak, yakni enam kasus yang masih anggota keluarga.
Klaster rumah sakit swasta di Semarang sebanyak satu kasus, terjadi dua kasus transmisi. Klaster berikutnya yakni tenaga kesehatan rumah sakit empat kasus, dengan tiga kasus transmisi lokal. Lalu, satu kasus klaster pelaku perjalanan Solo, terjadi tiga kasus transmisi.
"Kemudian, klaster nakes RS pemerintah di Solo sebanyak dua kasus dan klaster keluarga dengan riwayat keluarga pemudik Surabaya di Sukoharjo kota," kata Yunia.
Ditegaskan dia, saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung dan masih terjadi kasus-kasus baru. Masyarakat diimbau dengan sangat untuk patuh terhadap dengan protokol kesehatan. (kwl/ria)
(rs/kwl/per/JPR/JPC)