KARANGANYAR, RAKYATJATENG – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat sebanyak 25 titik hutan di Pulau Jawa rawan terjadi kebakaran. Karena itu, pemerintah daerah setempat diminta meningkatkan kewaspadaan.
Itu ditegaskan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya saat berkunjung ke Taman Sakura Lawu Karanganyar. Menteri didampingi Bupati Karanganyar Juliyatmono dan unsur forkompimda lainnya.
Siti Nurbaya mengimbau pemerintah daerah setempat berkoordinasi dengan penegak hukum serta Perhutani guna melakukan langkah antisipasi.
“Saya sepakat tadi dengan usulan pak kapolres Karanganyar (AKBP Leganek Mawardi) terkait sumber air yang harus dijaga di wilayah pegunungan. Karena titik rawan kebakaran itu lokasinya di lereng gunung. Tidak gampang kalau melakukan pemadaman. Karena itu, saya minta pemerintah daerah menggandeng seluruh komponen termasuk masyarakat guna menjaga sumber air,” beber dia.
Kunjungannya ke wilayah Jateng, di antaranya ke kawasan Gunung Lawu, lanjut Siti Nurbaya, guna memastikan kinerja personel kementerian terkait khususnya di bagian teknis telah melakukan langkah rehabilitasi hutan dan lahan.
“Saya sudah tugaskan ke dirjen untuk membangun dan menambahkan kebun bibit yang kapasitasnya lebih luas lima kali dari yang ada di Karanganyar ini. Menyelamatkan kawasan hutan dan menjaga mata air dengan kebun bibit harus segera disiapkan dengan kapasitas besar,” ujarnya.
Bukan hanya memastikan kelestarian sumber air, Siti Nurbaya mengaku telah menginstruksikan jajarannya menetapkan titik koordinat petak hutan guna mengetahui bagaimana dan siapa yang mengelola.
Sementara itu, bersama rombongan, menteri lingkungan hidup dan kehutanan melakukan penanaman bibit pohon di Taman Sakura Lawu. Dilanjutkan tinjauan ke objek wisata Grojogan Sewu dan bendungan di wialyah Plumbon, Tawangmangu. (rud/wa)
(rs/rud/per/JPR/JPC)