KUDUS, RAKYATJATENG - Rumah Sakit Islam (RSI) Sunan Kudus kini memiliki direktur baru. Namanya dokter Ahmad Syaifuddin, M.Kes. Peresmian direktur baru itu dilaksanakan kemarin (8/7) dalam acara pelantikan serah terima jabatan (Sertijab).
Sertijab dihadiri para direktur rumah sakit di Kudus di antaranya Direktur RS Aisyiyah dokter Hilal Aryadi, Direktur RS Mardi Rahayu, dan dr Suswanto SPPK serta tamu undangan lainnya. Hadir juga kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Joko Dwi Putranto, dan jajaran dewan direksi RSI Sunan Kudus, serta pengurus lama.
Usai dilantik, dokter Ipul sapaan akrab Ahmad Syaifuddin mengatakan, ini tugas berat. Karena, kondisi rumah sakit serba sulit. Menghadapi regulasi pemerintah yang berubah-ubah, belum lagi dengan strategi pembiayaan.
”Saya awalnya menolak. Soalnya menjadi direktur itu berat. Yang lebih berat itu, melanjutkan tugas dan mengembangkan RS menjadi lebih baik lagi. Karena menolak, saya malah didatangi dokter Sukasno. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya saya iyakan. Meski begitu, saya masih sangat membutuhkan masukan pengurus sebelumnya,” ungkapnya.
Sementara itu, direktur lama dokter Sunaryo Gana mengatakan, tugas ini tidak ringan. Era pandemi memang paling berat. Jadi harus mengubah mindset atau cara berpikir.
”Mengubah semua tatanan dari mulai ruang perawatan yang sangat signifikan, ruang kelas III yang awalnya bisa untuk enam bed, sekarang dikurangi, sehingga jumlah pasien juga berkurang,” terangnya. Inilah yang harus dipikirkan. Terobosan mutlak dilakukan.
Sunaryo menambahkan, RSI Sunan Kudus sudah mulai membuka pelayanan konsultasi kesehatan online.
”Ini bentuknya aplikasi, diberi nama Telemedicine. Aplikasi ini yakni layanan kesehatan jarak jauh menggunakan teknologi informasi dan komunikasi,” jelasnya.
Yang diperlukan sekarang itu pasien datang untuk berobat tidak menunggu lama. Caranya, menggunakan pendaftaran online. Kalau pelayanan RS masih sistem lama, bisa tertinggal.
Lewat Telemedicine ini, pasien bisa tukar informasi diagnosis, pengobatan, pencegahan penyakit, dan cidera; penelitian dan evaluasi; dan pendidikan berkelanjutan penyedia layanan kesehatan untuk kepentingan peningkatan kesehatan individu dan masyarakat.
Banyak manfaat yang diperoleh dengan menggunakan layanan Telemedicine, di antaranya tidak perlu keluar rumah, tidak perlu antre, lebih aman dari penyebaran virus. Layanan ini sudah bisa diakses per Juli 2020. Namun, layanan tersebut tidak untuk kasus emergency atau gawat darurat.
Sementara itu, kepengurusan Direksi RSI Sunan Kudus yang baru, sebagai Direktur dokter Ahmad Syaifuddin, Wadir Pelayanan dokter Wawan Eko Darmawan, dan Wadir Administrasi dokter Maryata.
(ks/san/mal/top/JPR/JPC)