KARANGANYAR, RAKYATJATENG – Dibukanya kembali objek wisata Grojogan Sewu di Kecamatan Tawangmangu diharapkan menjadi penyemangat bangkitnya sektor pariwisata secara umum di Jateng, khususnya di Karanganyar.
Hal itu ditegaskan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Darmanto di sela-sela pembukaan Grojogan Sewu, Jumat (3/7). Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Karanganyar Juliyatmono dan unsur forkompimda.
Menurut Darmanto, pembukaan Grojogan Sewu setelah sempat ditutup akibat mewabahnya Covid-19 merupakan reaktifasi wisata. Sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Surat Edaran Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE), serta surat bupati Karanganyar tentang pelaksanaan tatanan normal baru dalam pelaksanaan pariwisata.
"Kami harap bisa membawa dampak yang positif, khusunya bagi masyarakat yang ada di Tawangmangu. Terutama roda perekonomian. Namun, jangan sampai klaster baru (Covid-19) muncul dari sektor pariwisata," tegasnya.
Bupati Karanganyar Juliyatmono menuturkan, dibukanya Grojogan Sewu dapat mendatangkan kesejahteraan bagi pelaku wisata dan masyarakat Tawangmangu. Mengingat air terjun tersebut merupakan ikon wisata di Bumi Intanpari maupun Jawa Tengah.
"Protokol kesehatan tetap dilakukan. Kalau biasanya gandengan, tolong untuk sementara jaga jarak. Petugas yang disiapkan untuk melakukan pemantauan juga harus tegas mengingatkan pengunjung,” ujarnya. (rud/wa/ria)
(rs/rud/per/JPR)