BATANG, RAKYATJATENG – Sejak dibukanya penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara online pada 22 Juni hingga 26 Juni 2020 lalu, sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, masih banyak yang mengalami kekurangan siswa.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang, Sabar Mulyono.
“Berdasar pengumuman penetapan hasil seleksi 27 Juni kemarin, sejumlah sekolah masih kekurangan siswa karena pendaftar tidak memenuhi kuota,” ungkap Sabar, Kamis (2/7/2020) kemarin.
Ia mencontohkan, kekurangan siswa itu seperti terjadi di SMPN 3 Subah. Menurutnya, SMPN 3 Subah memiliki daya tampung siswa mencapai 74 siswa, namun hingga penutupan hanya mampu terisi 33 siswa saja. “Kejadian serupa juga dialami SMPN 3 Tersono, yang masih kekurangan 58 siswa dari daya tampung maksimal 128 siswa,” terangnya.
Tidak hanya itu, lanjut Sabar, masih ada banyak sekolah yang tidak memenuhi daya tampung. Seperti diantaranya SMPN 1 Reban, SMPN 2 Reban, SMPN 3 Reban, SMPN 1 Tersono, SMPN 2 Tersono, dan SMPN 3 Tersono.
“Lalu, SMPN 2 Gringsing, SMPN 3 Gringsing, SMPN 4 Gringsing, SMPN 2 Subah, SMPN 2 Bawang, SMPN 3 Bawang, SMPN 2 Blado, SMPN 3 Blado, SMPN 2 Wonotunggal, SMPN 3 Wonotunggal dan sejumlah SMPN berkategori Satu Atap (Satap),” bebernya.
Dijelaskan Sabar, penyebab terjadinya kekurangan siswa di sejumlah SMP Negeri di wilayah Kabupaten Batang tersebut yaitu karena input siswa rendah atau pendaftar kurang. Menurutnya, kekurangan siswa di SMPN itu bakal mempengaruhi jumlah rombel atau kelas yang akan dibuka.
“Efeknya antara lain pemenuhan jam guru ASN bermasalah, dan dari segi pembiayaan juga berkurang, karena dana BOS berdasarkan jumlah siswa,” ucapnya.
Buka Pendaftaran Lagi
Adapun saat ini, kata dia, PPDB online menginjak pada proses daftar ulang, yang dimulai pada 29 Juni hingga 4 Juli 2020 ke depan.
Mengutip Radar Pekalongan, menyikapi kekurangan kuota jumlah siswa tersebut, Disdikbud setempat memberikan kesempatan bagi sekolah untuk membuka kembali pendaftaran dengan tahapan sampai sebelum tahun ajaran baru dimulai.
Terpisah, anggota Komisi B DPRD Batang, Drs Sidqon Hadi menilai, kurang terpenuhinya jumlah kuota siswa di sejumlah SMP Negeri itu karena sistem PPDB online yang mungkin belum cukup familiar bagi para orang tua siswa. Selain itu, di banyak daerah sistem zonasi dalam PPDB juga ikut memicu kebingungan masyarakat.
“Ya solusi jangka pendeknya saya sepakat, bahwa pendaftaran bisa dibuka kembali. Sambil berjalan, Disdikbud dan satuan pendidikan bisa melakukan evaluasi bersama, sebetulnya faktor apa yang memicu tak terpenuhinya kuota siswa di banyak sekolah ini,” ujarnya.
Kecuali itu, problem kekurangan siswa itu juga perlu dikaitkan solusi jangka panjangnya dengan tingkat keterserapan siswa di SMP swasta. “Sebaliknya, sekolah swasta harus bisa menangkap peluang ini secara optimal. Mereka harus proaktif, kreatif dan inovatif untuk menarik minat anak dan orang tua menyekolahkan di lembaga mereka,” pungkasnya. (fel/RP)