SEMARANG, RAKYATJATENG – Tak hanya paru-paru dan organ lainnya, virus Corona bahkan bisa menyerang area intim pria. Sejumlah kasus mengeluhkan gangguan pada bagian organ vital pria. Istilah medisnya disebut dengan priapisme.
Itu adalah suatu kondisi di mana penis tetap bertahan ereksi dalam waktu yang lebih lama dari biasanya.
Kasus itu dialami pria Prancis berusia 62 tahun. Dia menderita kondisi yang menyakitkan itu ketika menerima perawatan di Centre Hospitalier de Versailles di Le Chesnay.
Awalnya dia memeriksakan diri karena mengalami gejala seperti demam, batuk kering, diare, seperti laporan Forbes.
Saat itu dokter memberinya resep antibiotik. Tetapi dua hari kemudian, dia mulai mengalami sesak napas yang parah. Dan akhirnya mengalami kesulitan bernapas dan harus dirawat di rumah sakit dengan bantuan ventilator.
Pembekuan darah ditemukan pada pembuluh darah penis pria itu. Dalam laporan yang dipublikasikan dokter unit perawatan intensif, Myriam Lamamri, pembekuan darah yang disebabkan oleh Covid-19 telah dilaporkan secara luas dalam berbagai kasus dan penelitian.
Pembekuan darah atau trombosis adalah komplikasi berbahaya dari Covid-19. Ketika gumpalan menghalangi arteri atau vena, kondisi itu dapat memicu serangan jantung fatal dan stroke. Selain itu, dapat juga menyebabkan priapisme.
Menurut laporan kasus yang diterbitkan dalam The American Journal of Emergency Medicine, dokter unit perawatan intensif Myriam Lamamri menjelaskan bahwa pemeriksaan fisik mengungkapkan priapisme muncul belakangan. Kondisi itu sebelumnya tidak teridentifikasi.
“Itu berarti tidak ada gejala atau masalah ereksi sebelum pemeriksaan fisik dilakukan pada pasien,” jelasnya seperti dilansir dari Science Times, Kamis (2/7).
Para dokter membius pria itu untuk mengurangi rasa sakitnya. Menurut sang pasien, pengalaman itu sangat menyiksa.
Tim medis mencoba mengoleskan kompres es pada area penis, tetapi setelah empat jam, para dokter memutuskan untuk menyedot darah dari penisnya menggunakan jarum. Dokter menemukan gumpalan darah berwarna gelap, yang merupakan hasil penggumpalan darah karena Coronavirus.
“Presentasi klinis dan laboratorium pada pasien kami bisa mengalami priapisme terkait infeksi SARS-CoV-2,” tulis para dokter dalam laporan mereka.
Pasien tersebut akhirnya pulih dan telah pulang dari ICU setelah dua minggu dirawat dengan ventilator. Pria itu tak lagi menderita priapisme sejak meninggalkan rumah sakit.
Para dokter mengatakan bahwa kejadian itu adalah pertama kalinya mereka menemukan trombosis penis pada pasien dengan Covid-19.
Tak hanya Covid-19, priapisme seringkali dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya pada pria sehat dan dapat juga mempengaruhi pria dengan penyakit leukemia atau malaria. (JPC)