Orang Demokrat Sebut Kemarahan Jokowi Tak Berdampak Apa-apa

  • Bagikan
Jokowi menyampaikan arahan kepada para menteri dan kepala lembaga saat sidang kabinet paripurna pada 18 Juni lalu. (YOUTUBE SEKRETARIAT PRESIDEN)

JAKARTA, RAKYATJATENG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan rasa kecewa pada para menterinya di kabinetnya. Mantan walikota Solo itu pun mengancam akan melakukan reshuffle kabinetnya, bahkan bisa saja membubarkan lembaga.

‎Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Irwan menilai, sampai saat ini belum ada langkah strategis usai marah-marahnya Presiden Jokowi tersebut. Sebab belum ada terobosan yang dilakukan para menterinya untuk mengatasi dampak Covid-19 sampai saat ini.

“Sampai hari ini pasca Jokowi marah-marah di depan menterinya belum jelas langkah taktis dan strategis mengikutinya. Covid-19 terus berkembang dan kondisi ekonomi mengarah tumbang,” ujar Irwan kepada wartawan, Kamis (2/7).

Anggota Komisi V DPR ini menilai, sejak awal pemerintah terlalu ‘cuek’ dengan berbagai dan tidak memiliki sense of crisis yang kuat. Termasuk juga Presiden Jokowi yang terlihat meremehkan pandemi Covid-19.

Apalagi pemerintah yang terlalu optimistis dengan angka pertumbuhan ekonomi. Ketika angka pertumbuhan ekonomi terkontraksi hingga minus, Jokowi baru syok, kaget, dan marah-marah.

“Tentu fakta itu semakin menguat dan membuat publik makin khawatir dan yakin bahwa Presiden tidak berdaya dan bingung harus berbuat apa. Sepertinya para menteri kembali harus bersiap dimarahi atasan tertingginya,” katanya.

Oleh sebab itu Irwan berharap ke depanya ada langkah yang konkret dari pemerintah mengingat kondisi kesehatan, sosial, politik dan ekonomi justru terus memburuk.

“Semoga saja dalam waktu dekat tidak ada lagi video presiden marah pada menteri-menteri,” imbuhnya.

Video kemarahan Jokowi terhadap jajaran menterinya diunggah pada 28 Juni lalu. Video tersebut baru diunggah 10 hari setelah pidato itu dilakukan Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020.

Dalam video berdurasi 10 menit itu, Jokowi menegur keras jajaran menterinya yang ia sebut belum satu perasaan, terhadap adanya sense of crisis di Indonesia akibat Covid-19.

Jokowi berujar tidak ada progres signifikan yang dibuat para menterinya dalam menanggulangi pandemi ini. Bahkan, ia juga mengancam akan membubarkan lembaga atau mereshuffle atau perombakan kabinetnya jika diperlukan. (JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version