TMMD Sengkuyung Tahap II Bangun Jalan Beton untuk Akses Ekonomi Tambak

  • Bagikan
GOTONG-ROYONG: Bupati bersama Dandim 0718/Pati Letkol Czi Adi Ilham Zamani dan Kepala Dispermades Pati Sudiyono membuka TMMD Sengkuyung tahap II. (PROKOMPIM FOR RADAR KUDUS)

PATI, RAKYATJATENG - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahap II tahun anggaran 2020 siang kemarin dibuka secara resmi oleh Bupati Pati Haryanto bersama Dandim 0718/Pati Letkol Czi Adi Ilham Zamani. Pembukaan dilakukan di Desa Asempapan, Trangkil, Pati, Jawa Tengah.

Dandim 0718/Pati Letkol Czi Adi Ilham Zamani mengungkapkan, TMMD digelar di dua desa. Desa Asempapan Kecamatan Trangkil dan Desa Gulangpongge Kecamatan Gunungwungkal. Kegiatan ini ditargetkan selesai pada 29 Juli 2020.

Sasaran kegiatan TMMD di Desa Asmepapan adalah betonisasi jalan 960 meter yang menjadi sasaran pokok. Sementara sasaran tambahan berupa renovasi rumah tidak layak huni sebanyak dua unit.

Sedangkan di Desa Gulangpongge sasaran pokoknya berupa betonisasi sepanjang 1.100 meter yang merupakan akses tambak ikan. Dan sasaran tambahannya berupa renovasi rumah tidak layak huni sebanyak dua unit pula.

”Kalau program anggaran dari TNI AD hanya TMMD reguler tiap Korem. Tapi di wilayah Jateng ini tiap kabupaten ada program TMMD Sengkuyung. Kami berterima kasih pada pemerintah daerah Kabupaten Pati yang mengalokasikan anggaran untuk program TMMD Sengkuyung,” terang Dandim Adi Ilham.

Bupati Haryanto usai membuka kegiatan TMMD mengungkapkan, meskipun pembukaan dilakukan secara terbatas, hal itu tidak mengurangi semangat gotong-royong dalam kegiatan TMMD ini.
“Pembukaan TMMD ini tidak seperti biasanya. Kali ini dilakukan terbatas karena pandemic covid-19. Namun tak mengurangi makna dan semangat gotong-royong TNI dan masyarakat,” jelas Bupati Haryanto.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades) Kabupaten Pati, Sudiyono mengungkapkan, kegiatan TMMD ini sangat membantu percepatan pembangunan di daerah. Seperti kegiatan betonisasi jalan dampaknya sangat dirasakan masyarakat desa.

”Seperti di Asempapan sasaran pokoknya adalah betonisasi jalan yang merupakan akses ekonomi. Dimana jalan itu membelah area tambak warga. Dimana rata-rata petani tambak merupakan mayoritas pekerjaan warga sana,” terang Sudiyono.

(ks/aua/him/top/JPR/JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version