SRAGEN, RAKYATJATENG – Polemik rencana pembongkaran tugu perguruan silat mendapat perhatian Wakil Komandan Yonif Raider 408/Suhbrastha Mayor inf Ari Moerwanto. Ditegaskannya, kondusivitas wilayah menjadi poin paling utama.
”Kami jalin komunikasi yang bagus dengan komponen masyarakat. Wujud nyata kami adalah melaksanakan pengamanan. Menjaga kondusivitas wilayah Sragen dan berkoordinasi dengan kodim, koramil, kepolisian, muspika, dan muspida. Bagaimana caranya mendapat solusi yang bagus dan kondusif. Tidak langsung reaktif,” bebernya mewakili Danyon Raider 408/Suhbrastha Letkol Inf Yefta Sangkakala dalam kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan komponen masyarakat, kemarin.
Secara pribadi, Ari mendukung langkah Forkompimda Sragen yang berencana membongkar seluruh tugu perguruan silat yang berada di tempat publik. Dia menekankan segela persoalan harus diselesaikan dengan kepala dingin.
Menurutnya, jika tugu perguruan silat di tempat publik tidak dibongkar dan situasi tetap kondusif, tentu lebih baik. Tapi faktanya, kerap terjadi provokasi dengan perusakan tugu dan patung.
”Tugu dan lambang itu benda mati. Kalau kita tidak emosi, tidak bergerak. Tapi di lambang itu ada jiwa korsa antara mereka (anggota perguruan silat). Jadi harus dihadapi dengan kepala dingin. Intinya mau dibongkar atau tidak dibongkar, dari 408 siap membantu pemerintah daerah agar Sragen kondusif,” tegas dia. (din/wa/ria)
(rs/din/per/JPR/JPC)