BANJARNEGARA, RAKYATJATENG - Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budhi Sarwono melaporkan total pasien positif COVID-19 di wilayah setempat yang telah dinyatakan sembuh terus bertambah hingga mencapai 41 orang.
"Berdasarkan data yang terbaru, di Banjarnegara pada saat ini terdapat 43 kasus terkonfirmasi positif COVID-19, dari 43 kasus tersebut 41 di antaranya dinyatakan sembuh, satu meninggal dunia dan satu masih dalam perawatan," kata Budhi Sarwono di Banjarnegara, Selasa (30/6/2020).
Bupati berharap tidak akan ada lagi penambahan kasus COVID-19 di wilayah setempat sehingga Banjarnegara bisa segera menjadi zona hijau.
"Untuk itu kami kembali mengingatkan masyarakat untuk membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat, selalu jaga jarak, selalu menggunakan masker dan rajin cuci tangan pakai sabun," katanya.
Selain itu dia juga mengingatkan seluruh pasien yang telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Kepada mereka yang telah sembuh, kami berpesan untuk tetap melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing selama 28 hari, jangan keluar rumah dulu dan fokus saja memulihkan kondisi kesehatan," katanya.
Dia juga meminta masyarakat di wilayah setempat tidak mengucilkan pasien yang telah sembuh dan juga keluarganya.
"Jangan ada yang dikucilkan karena mereka adalah saudara kita juga, terlebih lagi mereka telah dinyatakan sembuh," katanya.
Sementara itu Bupati mengatakan, pihaknya terus mengintensifkan tes cepat COVID-19 secara massal guna menemukan dan menelusuri potensi orang tanpa gejala sebagai upaya mencegah penularan virus tersebut di wilayah ini.
"Kami akan terus mengintensifkan tes cepat secara massal, terlebih lagi akan ada 2.000 alat tes cepat dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah," katanya.
Bupati mengatakan tes cepat secara massal tersebut akan dilakukan di pusat-pusat keramaian yang ada di wilayah ini seperti di pasar tradisional.
Bupati menambahkan, pihaknya terus mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dan bahu-membahu memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah setempat. (Antara)