Peneliti AS Ungkap Fakta Baru Soal Asal Muasal Munculnya Virus Corona

  • Bagikan
Ilustrasi virus corona (Nexu Science Communication)

SEMARANG, RAKYATJATENG – Spekulasi awal mula munculnya virus Corona masih simpang siur. Secara resmi memang virus ini ditemukan di Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019. Namun sebagian penelitian mengungkapkan virus ini muncul dari kelelawar atau bahkan spekulasi soal kebocoran laboratorium di Wuhan juga sempat beredar.

Dilansir dari Science Times, Senin (22/6), peneliti asal Amerika Serikat Mark Kortepeter yang juga mantan Wakil Direktur Institut Penelitian Penyakit Menular Angkatan Darat Amerika Serikat, berpendapat bahwa virus tersebut kemungkinan besar menyebar secara alamiah dan bukan dari laboratorium.

Berbagi pendapatnya kepada Washington Times, ia mengatakan bahwa manusia bisa tertular dari paparan langsung dari kelelawar atau melalui sejumlah hewan lain, seperti juga diteorikan oleh beberapa ahli. Dia mengatakan mungkin juga bahwa petugas lab terkena virus yang ditemukan di alam, dan menularkan virus ke orang lain di laboratorium.

Kortepeter menambahkan bahwa kecepatan penyebaran Covid-19 atau sifat mematikannya memberikan petunjuk apakah virus itu terlepas dari lingkungan laboratorium atau terjadi secara alamiah. Sementara itu, komunitas intelijen AS saat ini sedang menyelidiki asal-usul SARS-CoV-2 untuk menemukan jawaban untuk mengatasi misteri pandemi.

Dia juga berpendapat bahwa Institut Wuhan memiliki laboratorium level atau ‘Tingkat Keamanan Hayati 4’. Di laboratorium level empat, para ilmuwan memakai jas hazmat dan berurusan dengan patogen paling mematikan di dunia. Jika virus melompat ke manusia, hal itu mungkin bisa terjadi dari fasilitas laboratorium Level 2 atau Level 3, bukan di Level 4.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa virus yang bereproduksi dan bermutasi membuat virus itu lebih kebal terhadap pengobatan dan vaksin. Kortepeter mengatakan harapan terbaik saat ini adalah bahwa karakter virus tetap stabil, sehingga memudahkan para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin seumur hidup. (JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version