Ambyar: Malam Tak Dibelai, malah Ditinggali Utang

  • Bagikan

GARA-GARA suaminya jarang pulang alias dibelai, Lastri (bukan nama sebenarnya) meminta diceraikan. Dia sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan sang suami. Mulai dari jarang pulang, berbulan-bulan tak memberi uang jajan, bahkan utangnya menumpuk.

Sebagai seorang ibu, Lastri juga harus merawat dua buah hatinya sendirian. Tanpa bantuan suami. Ponsel yang dipakai suami juga sering dimatikan. Sesekali hidup, alasannya kerja. Namun sudah berbulan-bulan tidak ada hasilnya.

”Saya jengkel lah. Sudah berbulan-bulan tidak dinafkahi. Anak sakit juga tidak tanggap. Sukanya keluyuran terus. Perempuan mana yang tidak marah,” ucapnya.

Sikap ayah dari kedua anaknya ini belum lama dilakukan. Baru sekitar tujuh bulanan. Namun dia sudah tidak tahan dengan tabiatnya yang seperti itu. Apalagi saat pulang kalau ditegur naik pitam. Suka marah-marah. Padahal seharusnya isrinya yang marah. ”Tidak mau ditegur. Maunya menang sendiri. Dulu dia tidak seperti itu. Entah kenapa sekarang jadi begini,” bebernya.

Selain itu, banyak teman-temannya yang datang ke rumah. Bukan untuk main, melainkan menagih utang. Padahal selama ini, dia merasa tidak pernah berutang dengan orang-orang tersebut. ”Ya kagetlah. Sudah tidak dinafkahi, malam tidak ditiduri, eh malah ditinggali utang sak abrek,” kesalnya.

Lastri sebenarnya masih cinta dan sayang dengan sang suami. Apalagi anak-anaknya masih kecil. Butuh kasih sayang. Dia juga membutuhkan bimbingan. Berbagai cara dilakukan. Mulai dari pergi ke orang pintar, konsultasi sama orang tua, mertua dan lainnya. Namun belum ada hasil.

”Tak pikir, ini adalah jalan keluar terbaik. Pisah. Kalau dia masih sayang sama saya dan anak-anak harus berubah. Lebih banyak bersama keluarga. Saya tidak menuntut banyak, ayow mlaku bareng-bareng. Itu aja. Tidak lebih,” ucapnya.

(ks/sub/zen/top/JPR/JPC)

  • Bagikan