KAJEN, RAKYATJATENG – Sejak muncul wacana new normal, sejumlah pasar di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, berangsur ramai. Kian hari suasana pasar semakin ramai seperti saat sebelum pandemi Covid-19.
Mengutip pantauan Jawa Pos Radar Semarang di Pasar Induk Kajen Selasa (16/6/2020) siang, lalu lintas di depan pasar tersebut, Jalan Diponegoro, tampak cukup padat. Kendaraan angkutan umum hilir-mudik. Dokar, becak, dan truk-truk pengangkut barang-barang dagang pun memenuhi jalan. Ruko dan warung-warung depan pasar buka.
Masuk ke pasar, area parkir pasar cukup penuh. Di dekat area parkir itu, berderet toko-toko, termasuk toko emas. Toko-toko emas itu memasang tirai plastik di area transaksi. Terdapat pula bilik disinfektan di pintu masuk pasar dan area parkir.
Romadhon, 28, salah satu tukang parkir mengungkapkan, sudah hampir seminggu pasar ramai. Menurut pengamatannya, kian hari pengunjung pasar bertambah banyak.
“Bisa dilihat dari motor yang parkir di tempat saya. Sebelum new normal, paling tak sampai 20 motor parkir di sini. Sekarang sudah hampir normal seperti saat sebelum pandemi,” katanya kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Masuk ke los-los pasar, pedagang dan pembeli banyak yang mengenakan masker. Namun masih ada beberapa yang tak mengenakan masker. Ada pula yang membawa namun hanya digantungkan di leher, tidak dikenakan.
Pembeli cukup berjubel di los pakaian. Lapak-lapak di los ini sebagian masih tutup. Menurut Khunaroh, 50, salah satu pedagang pakaian di los ini, lapak-lapak yang tutup itu sebagian memang belum mulai buka. Ada pula yang sudah tutup.
“Sudah mulai ramai pengunjung. Sangat jauh jika dibanding saat korona masih hangat dibicarakan. Namun memang sebagian pedagang ada yang belum mulai berjualan kembali,” ungkapnya.
Kepala UPTD Pasar Induk Kajen Sunaryo mengatakan, pasar mulai ramai kembali sejak 10 Juni lalu. Keadaan ini, lanjut dia, turut membawa dampak terhadap toko dan warung di sekitar pasar.
“Toko-toko dan warung-warung makan di sekitar pasar yang beberapa waktu lalu tutup, kini mulai buka. Ini tentu berdampak baik terhadap perekonomian. Meski demikian, mesti tetap hati-hati dan tertib protokol kesehatan. Saya mencoba terus mengingatkan pedagang dan pembeli agar. Butuh perhatian masyarakat pula agar saling mengingatkan,” ucapnya saat ditemui di kantornya.
Hal serupa juga terjadi di pasar darurat, Kewayangan, Kedungwuni. Menurut Rifan, salah satu pedagang sayur di pasar tersebut, pasar sudah tampak ramai.
“Meski belum seratus persen normal seperti sebelum ada pandemi, namun kini sudah lebih ramai dibanding beberapa bulan lalu,” katanya. (nra/lis/bas/JPC)