Tak Terapkan Protokol Kesehatan, Ganjar Ancam Tutup Pasar Mangkang

  • Bagikan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan inspensi mendadak di Pasar Mangkang, Semarang, pada Jumat (12/6). (Humas Pemprov Jawa Tengah/Antara)

SEMARANG, RAKYATJATENG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginspeksi penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 di Pasar Mangkang, Kota Semarang, pada Jumat (12/6).

Dalam inspeksi mendadak di pasar yang berada di Jalan Pantura Kendal–Semarang itu, Gubernur mendapati pasar protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 belum dijalankan oleh pengelola, pedagang, dan pengunjung pasar.

Pasar berjubel. Sampah berserakan di lorong-lorong pasar. Selain itu, tidak ada jarak antarkios pedagang, tidak ada sekat antara pedagang dan pembeli, orang-orang masih lalu lalang tanpa menjaga jarak aman, dan sebagian orang belum mengenakan masker di pasar tersebut.

Setelah melihat kondisi yang demikian, gubernur mencari pengelola pasar dan mendatangi kantor kepala pasar di lantai dua. Namun, hanya mendapati ruangan yang kosong.

”Mana ini pengelola pasarnya, kok tidak ada sama sekali. Jam berapa masuk kerjanya. Kepala pasarnya mana? Tolong saya dikasih nomor teleponnya, mau saya telepon sekarang. Enggak bisa ini kaya gini. Sampean lihat, kondisinya kotor seperti ini, pasar tidak ditata dan berjubel,” kata Ganjar seperti dilansir dari Antara pada Jumat (12/6).

Seorang petugas yang mengaku sebagai juru pungut retribusi pasar kemudian datang dan memberikan nomor telepon kepala Pasar Mangkang kepada gubernur.

Gubernur lantas menelepon Kepala Pasar Mangkang, namun telepon tidak diangkat oleh orang yang dituju. Ganjar kemudian turun dan kembali berkeliling mengecek pasar, menemukan banyak pembeli dan penjual yang tidak memakai masker serta berdesakan tanpa mengindahkan protokol kesehatan.

”Bapak, ibu, kenapa pasar kemarin ditutup, karena ada yang positif. Ini tidak boleh disepelekan, tolong pakai masker, jaga jarak. Kalau ngeyel, tak tutup lagi lho pasarnya,” ucap Ganjar.

Gubernur​​​​​ kecewa pembukaan kembali pasar tidak diikuti dengan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

”Kalau tidak diikuti penataan ya tidak bisa. Masih uyel-uyelan begini. Inikan bisa berpotensi terjadi penularan lagi, apalagi pengelola pasarnya enggak ada sama sekali. Biar saya cari pengelolanya nanti agar ada evaluasi,” kata Ganjar. (JPC)

  • Bagikan

Exit mobile version