Belum Disimulasikan, Destinasi Wisata di Pati Masih Ditutup

  • Bagikan
BELUM DISIMULASIKAN: Destinasi wisata Pati masih ditutup tiga bulan terakhir. (SRI PUTJIWATI/RADAR KUDUS)

PATI, RAKYATJATENG – Destinasi wisata di Kabupaten Pati masih ditutup sejak tiga bulan terakhir. Hingga saat ini belum ada destinasi wisata di Pati yang mulai dilakukan simulasi pembukaan. Pemprov Jawa Tengah belum memberikan instruksi simulasi pembukaan wisata dan belum ada pemberlakuan new normal untuk seluruh destinasi wisata di Jateng.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati Slamet Singgih Purnomojati menjelaskan, saat ini Pemprov Jateng baru menyimulasikan wisata Borobudur. Belum ada imbauan resmi dari pemprov tentang pembukaan wisata.

Wisata di Kabupaten Pati masih ditutup sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Pati Nomor 440/1275 yang diperbarui 29 Mei lalu tentang penutupan sementara operasional objek wisata di Pati.

“New normal objek wisata di Pati belum dilaksanakan. Bahkan disimulasikan. Yang disimulasikan baru wisata Borobudur mulai hari ini (kemarin, red). Simulasi ini berbeda dengan dibuka. Pemprov akan melihat terlebih dahulu protokol kesehatan dan kesiapan petugas, sarana prasarana, dan lainnya jika wisata itu nantinya akan dibuka,” jelasnya kemarin.

Untuk itu, ucap Singgih, selama belum ada imbauan simulasi dan new normal, destinasi wisata tetap ditutup. Apabila ada wisata yang buka, secara persuasif akan dilakukan penegakan bagi destinasi yang terindikasi buka.

Pihaknya juga telah rakor virtual dengan Dinas Pariwisata Jateng. Dimana, rencana pembukaan destinasi tidak langsung operasional. Namun harus melakukan simulasi yang kemudian dievaluasi oleh setiap Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan terkait protokol kesehatannya.

“Tidak seluruh destinasi dilakukan simulasi. Destinasi yang akan simulasi wajib memiliki izin dan rekomendasi dari ketua gugus tugas penanganan Covid-19 setempat. Bahwa wilayah tersebut aman ditandai dengan tidak adanya warga sekitar yang terjangkit Covid-19 atau PDP dalam dua minggu terakhir. Selain itu pembukaannya juga dibatasi jam operasional dan jumlah kunjungannya,” paparnya.

Ia mengaku selama tiga bulan terakhir terus melakukan pengawasan destinasi wisata di Pati. Jika ada objek wisata yang buka, maka pihaknya bekerjasama dengan Satpol PP, Polri/TNI, dan lainnya untuk melakukan tindakan. Baik itu penutupan akses menuju wisata hingga penjagaan langsung di lokasi.

(ks/put/him/top/JPR/JPC)

  • Bagikan