Penambahan Gas Metan di TPA Bandengan Jepara Terkendala Anggaran

  • Bagikan
PEMANFAATAN GAS: Petugas TPA Bandengan menunjukkan cara kerja pemanfaatan gas metan dari sampah yang disalurkan ke rumah warga. (M. KHOIRUL ANWAR/RADAR KUDUS)
JEPARA, RAKYATJATENG – Gas metan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bandengan baru dirasakan 65 warga Desa Kuwasen. Sedangkan warga Desa Bandengan belum bisa memanfaatkan gas metan tersebut. Hal ini dikarenakan akses warga Desa Kuwasen yang lebih dekat. Juga terkendala anggaran penambahan instalasi penyaluran gas metan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara Farikhah Elida mengatakan, pihaknya terkendala dengan anggaran instalasi. Pemanfaatan gas metan sejak 2015 hingga tahun lalu belum ada tambahan. Anggaran yang dibutuhkan untuk pemasangan instalasi sekitar Rp 200 juta. Dengan biaya tersebut bisa menyalurkan gas untuk 25 kepala keluarga. ”Ya kendalanya di anggaran,” katanya. Terkait pengelolaan gas metan, pihaknya memanfaatkan sampah yang masih berumur dua hingga tiga bulan. Sampah ditimbun tanah untuk menghasilkan gas metan yang baik. Kemudian dimasukkan pipa yang telah dilubangi sedalam empat meter. Ujung atas pipa disalurkan melalui sambungan pipa lain menuju mesin blower. Dari mesin tersebut bari disalurkan ke rumah warga sekitar. Teknis pengelolaan itu diserahkan kepada warga. Dibentuk pengurus dalam mengelola penyaluran gas metan tersebut. (ks/war/lid/top/JPR/JPC)
  • Bagikan

Exit mobile version