PDIP Jateng Gelar “Rapid Test”

  • Bagikan
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto (duduk kiri) menjalani rapid test untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran COVID-19. ANTARA/Wisnu Adhi

SEMARANG, RAKYATJATENG – DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Tengah menggelar rapid test untuk membantu pemerintah mencegah meluasnya penyebaran virus Corona jenis baru (COVID-19).

Rapid test yang diikuti 500 pengurus struktural, kader beserta keluarganya itu berlangsung dengan penerapan pembatasan fisik di kantor DPD PDIP Jateng di Semarang, Minggu (19/4/2020).

Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Wuryanto mengatakan bahwa rapid test ini merupakan upaya pihaknya membantu pemerintah mencegah penyebaran COVID-19

“Soal penyembuhan bukan wilayah kami, tapi kalau soal memotong rantai penyebaran COVID-19 menjadi tugas kami,” kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini.

Menurut dia,rapid test tersebut diprioritaskan bagi 42 anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jateng.

“Mereka selama ini terjun ke lapangan, ke daerah pemilihan untuk membantu pemda mencegah penyebaran penularan. Mereka yang pertama dites,” ujarnya.

Selain itu, para kader Komunitas Juang (KJ) juga diprioritaskan mengikuti rapid test karena kader muda ini rutin turun ke tengah masyarakat melakukan penyemprotan disinfektan.

“Kalau mereka yang di lapangan justru positif dan menulari masyarakat kan susah. Maka dari itu kami tes, jadi ini bukan karena eksklusif,” katanya.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Bidang Kesehatan Messy Widyastuti menyebutkan rapid test akan digelar secara berkala.

“Keluarga besar PDI Perjuangan Jateng yang dijadwalkan ikut rapid test sekitar 251 orang. Kalau dengan keluarganya, sekitar 500 orang. Nanti sepuluh hari kemudian ada rapid test lagi,” ujar perempuan yang juga anggota Komisi E DPRD Jateng ini.

Dia menambahkan, pelaksanaan rapid test di jajaran DPD PDIP Jateng menerapkan protokol kesehatan yang ketat yaitu dengan penerapan social distancing dan physical distancing untuk menghindari kerumunan orang.

Pihaknya juga menyediakan sarana cuci tangan memakai sabun, cairan penyanitasitangan, dan alat pengukur suhu tubuh berupa thermo gun sebelum menjalani rapid test, sedangkan petugas kesehatan yang melakukan tes menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Apabila setelah selesai tes ditemukan ada yang positif terinfeksi COVID-19, lanjut dia, yang bersangkutan untuk melakukan isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit rujukan agar tidak menularkan COVID-19 kepada anggota keluarganya atau masyarakat lainnya. (Antara)

  • Bagikan