Ndalem Tjokrosoemartan Kenalkan Batik lewat Mural Sepanjang 225 Meter

  • Bagikan
Wisatawan dilibatkan dalam pembuatan mural di dinding sisi barat Ndalem Tjokrosoemartan, tepatnya sepanjang Jalan Gondosuli, Laweyan, Sabtu (7/3). (ARIEF BUDIMAN/RADAR SOLO)

SOLO, RAKYATJATENG – Mempromosikan potensi wisata bisa dilakukan dengan berbagai cara. Seperti membuat mural di dinding Ndalem Tjokrosoemartan sisi barat, tepatnya sepanjang Jalan Gondosuli, Laweyan, Sabtu (7/3).

Pembuatan mural dengan panjang 225 meter tersebut melibatkan sebanyak 380 wisatawan. Mereka juga diajak mengenal seluk beluk Kampung Batik Laweyan lebih dekat.

Haris Syahrudin selaku inisiator kegiatan menuturkan, kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya meningkatkan kecintaan terhadap produk batik.

“Batik sekarang menjadi tren di masyarakat. Anak muda maupun orang tua senang memakai baju batik. Kami merasa perlu mengenalkan mereka langsung ke tempat batik diproduksi (Kampung Batik Laweyan),” terangnya.

Salah satu yang menjadi penekanan adalah mengenal motif batik yang sarat makna. Tujuannya, ketika mengenakan produk batik, masyarakat bisa makin paham dan bangga karena busananya merupakan karya spesial. Dengan begitu, tumbuh semangat ikut melestarikan warisan budaya yang telah diakui dunia itu.

“Banyak motif batik yang filosofinya belum diketahui generasi sekarang. Melalui event ini, setidaknya tahu makna dan filosofi batik dan ikut memopulerkannya,” harap Haris.

CEO Ndalem Gondosuli Gampang Sarwono menuturkan, pembuatan mural batik merupakan salah satu upaya mengenalkan bangunan heritage di Kampung Batik Laweyan.

“Kampung Batik Laweyan tetap menjadi lokasi favorit wisatawan. Tentu saja para pengusaha batik dan pegiat budaya di sini ingin lebih gencar mengenalkan batik beserta filosofinya. Dengan demikian, industri batik terus hidup dan berkembang,” beber dia.

Sebagai pelengkap kegiatan tersebut, Ndalem Gondosuli menampilkan performing art proses pembuatan batik hingga siap jual. “Akhirnya muncul ketertarikan wisatawan dan pulang membawa oleh-oleh batik,” terangnya. (ves/wa)

(rs/ves/per/JPR/JPC)

  • Bagikan