Kerawanan Pemilu Kendal Tertinggi di Jateng

  • Bagikan
Penandatanganan kesepakatan bersama peran serta masyarakat dalam pengawasan Pilbup Kendal 2020. (Budi Setiyawan)

PEKALONGAN, RAKYATJATENG – Pemilu Bupati (Pilbup) 2020 patut diantisipasi. Pasalnya, Wilayah Kendal menempati urutan pertama dengan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di Jawa Tengah. Penilaian kerawanan tersebut dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Dengan IKP tertinggi, hal ini harus menjadi peringatan aparat penegak hukum (APH), terutama yang tergabung dalam Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) pada Pemilu 2020 nanti. Sehingga Pilbup Kendal 2020 bisa berjalan sukses.

Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah Gugus Risdianto mengatakan, IKP Pilbup Kendal menempati rangking paling atas di Jawa Tengah. Sedangkan untuk peringkat se Pulau Jawa, Kendal menempati urutan ke-2 setelah Serang, Provinsi Banten.

“Sedangkan secara nasional, Kendal ini menempati peringkat ke-14 se Indonesia,” tuturnya (2/3/2020).

Dikatakannya, dari data Bawaslu Pusat, Kendal memiliki angka IKP 65,33 persen. Hal ini menjadi tantangan bagi Bawaslu Kendal dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Kendal untuk bisa memiliki integritas, netralitas dan profesional.

“Supaya pelaksanaan Pilkada Kendal tahun 2020 bisa berjalan sukses, aman dan damai. Caranya yakni semua pihak harus digandeng dan dilibatkan dalam Pilkada. Sehingga benar-benar menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik,” katanya di sela Rapat Koordinasi Bawaslu Kendal dengan Mitra Kerja di Hotel Sae Inn.

Penyelenggara pemilu yakni KPU, Bawaslu dan DKPP bersama Pemda dan Polres serta Kodim harus bersinergi dan menjalin komunikasi dengan baik. Sehingga Pilkada bisa berjalan lancar, sukses tanpa ekses. “Jadia tidak perlu khawatir dengan angka IKP tinggi,” tambahnya.

Rapat Koordinasi (Rakor) diikuti perwakilan mahasiswa dari perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Kendal, organisasi kemahasiswaan, LSM, media serta anggota Polres dan Kodim 0715 Kendal.

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kendal Ubaidillah berharap adanya peran serta masyarakat. Terutama pemuda untuk bisa terlibat aktif melakukan pengawasan. “Terutama mahasiswa bisa membantu melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar ikut mengawal dan mengawasi Pilbup Kendal nantinya,” katanya.

Dengan begitu, maka proses Pilkada bisa berjalan lancar, demokratis dan berkualitas. Sehingga tingkat partisipasi masyarakat tinggi untuk mengajak masyarakat agar menjadi pengawas partisipatif. “Hal ini penting, karena kami menyadari jumlah personel kami terbatas,” paparnya. (JPC)

  • Bagikan