Basmi Sarang Tawon Vespa Sendirian, Kakek di Sukoharjo Malah Kena Sengatan Parah

  • Bagikan
Narto hingga kemarin masih dirawat di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo. (RAGIL LISTIYO/RADAR SOLO)

SUKOHARJO, RAKYATJATENG – Keganasan tawon vespa affinis kembali memakan korban. Kali ini dua warga Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah, Narto, 80, dan Kawit, 50, harus menjalani rawat inap, setelah tubuhnya menjadi sasaran sengatan tawon ndas.

Tetangga korban Sarwoto mengatakan, kejadian bermula ketika Narto mengadu padanya jika ada sarang tawon ndas di atas genteng rumahnya. Diameter rumah tawon ndas sudah mencapai setengah meter. Merasa terusik sekitar pukul 09.00, Narto nekat mengambil tangga dan garam. Dan berniat membasminya sendiri.

“Sudah saya bilang, lebih baik lapor ke petugas pemadam kebakaran (damkar) yang biasanya menangani ini. Namun, dia malah nekat naik tangga mau menaburi garam ke sarang tawonnya,” ungkapnya, Kamis (27/2).

Sayangnya, belum sempat garam ditaburkan tawon-tawon keluar dan mengeroyok tubuh pria lanjut usia (lansia) tersebut. Panik, dia lantas turun dari tangga. Melihat Narto dikeroyok tawon ndas, Kawit lantas berusaha menolong korban. Sialnya, Kawit justru ikut diserang tawon-tawon itu.

“Mereka teriak minta tolong. Setelah tawon sudah pergi kami segera membantu keduanya. Ada sekitar sepuluh tawon yang menyengat Narto. Dia mengalami luka sengatan di punggung dan beberapa di kepala. Kawit juga disengat tapi tidak sebanyak Narto,” katanya.

Keduanya lantas dibawa warga ke Puskesmas Tawangsari. Karena kondisi Narto cukup parah akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir Soekarno, Sukoharjo. Sedangkan Kawit cukup menjalani rawat inap di puskesmas dan diizinkan pulang kemarin (27/2).

“Karena sudah memakan korban dua orang, warga jadi takut mau mendekat ke tempat itu. Kami berharap bisa segera dievakuasi,” ungkapnya.

Sarwoto mengaku sarang tawon ndas memang kerap ditemui di daerahnya. Bahkan di rumah Sarwoto pernah ada sampai tujuh rumah tawon. Dia tidak berani mengusik serta memilih memanggil petugas Damkar Sukoharjo

Sementara itu, Kabid Damkar Satpol PP Sukoharjo Margono mengatakan, kondisi korban tersengat tawon ndas sudah mulai membaik. Meski sudah ada laporan masuk, namun pihaknya belum bisa menangani. Sebab, antrean permintaan pemusnahan sarang tawon mencapai 200 laporan selama Februari ini. Sedangkan pada 2019 penanganan sarang tawon mencapai sekitar 400 titik.

“Sebanyak 200 itu belum tertangani semua. Karena yang laporan memang banyak. Karena sudah memakan korban nanti kami segera tangani. Kalau bisa manual ya manual jika tidak nanti disemprot,” ungkap Margono. (rgl/bun)

(rs/rgl/per/JPR/JPC)

  • Bagikan