Pemkab Pati Raih Penghargaan Memuaskan Bidang Kearsipan

  • Bagikan
MEMUASKAN: Wabup Pati Saiful Arifin menerima penghargaan bidang kearsipan dari Menteri PANRB Tjahjo Kumolo di The Sunan Hotel Surakarta kemarin. (PROKOMPIM SETDA PATI FOR RADAR KUDUS)
PATI, RAKYATJATENG - Pemkab Pati mendapatkan penghargaan untuk kategori memuaskan pada bidang kearsipan dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di The Sunan Hotel Surakarta kemarin. Penghargaan itu diserahkan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo kepada Wakil Bupati Pati Saiful Arifin. Safin, sapaan akrab Saiful Arifin, mengepresiasi prestasi itu. Menurutnya, penghargaan yang diperoleh Pemkab Pati menjadi bukti penataan arsip di Pati sangat baik. Sehingga kategori memuaskan diperoleh di bidang kearsipan. Terlebih, hanya ada 25 kabupaten se Indonesia yang mendapatkannya. Untuk daerah se Jateng, Pati menduduki peringkat ke-5. ”Kami berharap dengan diperolehnya penghargaan ini, teman-teman di instansi Pemkab Pati ke depan dapat semakin baik dalam mengelola kearsipan. Terlebih bahwa nantinya arsip tersebut akan berbentuk digital. Kami ingin asip digital ini dapat bermanfaat dan berguna apabila dibutuhkan dan dibuka setiap saat,” ucapnya usai acara Penganugerahan Pengawasan Kearsipan. Pejabat nomor dua di Kabupaten Pati ini menambahkan, dengan penghargaan itu dapat memotivasi tim yang menangani kearsipan. Penataan arsip yang baik akan memudahkan nantinya apabila dibutuhkan. ”Kapanpun itu dibutuhkan kalau arsipnya sudah tertata maka akan mudah untuk mengakses,” lanjutnya. Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Kabupaten Pati Suwanto yang mendampingi Safin mengaku sangat senag atas diraihnya penghargaan ini. Prestasi ini, katanya, menjadikan cambuk untuk lebih baik. ”Kami mempunyai PR besar dengan perolehan ini. Semoga ke depan dapat lebih baik lagi. Yaitu dengan kerja keras memperbaiki kekurangan yang ada mulai dari SDM serta sarana prasarana yang ada,” tutur Suwanto. Sementara itu Plt Kepala Kearsipan Nasional M. Taufik dalam sambutannya menuturkan, kearsipan telah bergeser ke dunia teknologi informasi. Karena itu, peran arsip haruslah di depan. Ia mengutip kata-kata, “bangsa besar adalah bangsa yang menghargai arsip”. “Sehingga segala aktivitas anak bangsa ini, harus terekam. Rekam jejak baik dari pemerintah maupun nonpemerintah itu harus ada. Oleh karena itu paradigma ke depan terkait kearsipan, itu ada dua yaitu tata kelola dan mengurus budaya. Tata kelola yakni segala sesuatu harus dapat terarsip. Arsip harus dapat menjadi knowledge", tandasnya. (ks/put/zen/top/JPR/JPC)
  • Bagikan

Exit mobile version