Gelaran Wayang Potehi Jadi Agenda Tahunan

  • Bagikan
Salah satu adegan dalam pertujukan Wayang Potehi di Klenteng Hok Tik Bio, Blora, Senin (24/2) malam. (SAIFUL ANWAR/RADAR KUDUS)

BLORA, RAKYATJATENG – Tuntas sudah pertunjukan Wayang Potehi yang digelar selama tiga hari, yakni sejak Sabtu (22/2) hingga Senin (24/2) malam. Banyak hal bermakna dalam agenda yang dipersembahkan kepada Yang Mulia Kongco Hok Tek Tjing Sin pada hari ulang tahun yang dilaksanakan pada tanggal 2 bulan dua Tahun Imlek 2571.

Ketua Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Hok Tik Bio Blora Budilistijo Suboko menyampaikan pertunjukan Wayang Potehi kali ini merupakan kedua kalinya setelah sukses gelaran tahun lalu di momentum yang sama.

”Tahun lalu sudah ada. Ini kedua kalinya. Kami akan agendakan setiap tahun,” terangnya.

Suboko menjelaskan, Kongco Hok Tek Tjing Sin ini adalah malaikat bumi. Kongco merupakan penguasa bumi yang memberi berkah hidup kepada seluruh umat manusia.

”She Jit atau ulang tahun. Tepatnya Senin (24/2). Tapi kami mulai dengan Wayang Potehi hari Sabtu. Jadi selama tiga hari kami nanggap wayang potehi untuk Yang Mulia Kong Co Tek Tjing Sin,” tambahnya.

Pihaknya pun mempercayai bahwa pertunjukan tersebut tidak hanya disaksikan oleh warga masyarakat umum saja, tetapi juga ditonton oleh para dewa khususnya yang ada di Klenteng Hok Tik Bio.

“Meskipun yang nonton kelihatannya sedikit, tapi kami yakini disaksikan oleh para dewa sehingga pertunjukan ini berjalan terus selama tiga hari,” kata dia.

Dengan berakhirnya acara, kata Suboko, diharapkan semua kehidupan di bumi mendapatkan keselamatan dan kedamaian. Terlebih kepada umat manusia, pemerintahan dan negara Indonesia. Selain itu juga aman, damai dan kelancaran dalam usaha membangun negeri serta mensejahterakan masyarakat.

Suboko menambahkan wayang potehi ini beberapa tahun lalu sudah hampir hilang, pihaknya terus berusaha merawat dan mempopulerkan kembali wayang potehi. Seperti tahun lalu, pementasan wayang potehi menghadirkan dalang Purwanto asal Godo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang telah susah payah merawat wayang potehi dan mempopulerkan kambali sehingga mulai jalan dari kota ke kota.

”Meski dengan bersusah payah, tapi belakangan ini cukup viral,” kata dia.

Pada agenda tahun ini, dalam tiga hari itu pula, pihaknya juga menggelar bakti sosial ritual Ciswak (ruwatan tolak bala) dan ritual Cia Sin (pengobatan umum).

(ks/ful/zen/top/JPR/JPC)

  • Bagikan