‘Ubi Maut’ Diuji Laboratorium, 1 Orang Masih Dirawat

SLAWI, RAKYATJATENG – Jajaran Satreskrim Polres Tegal terus melakukan penyelidikan dugaan keracunan timus yang terbuat dari ubi goreng.
Penyelidikan dimulai dengan memeriksa bahan makanan yang digunakan untuk membuat jajanan itu.
Kasatreskrim Polres Tegal AKP Gunawan Wibisono mengatakan terkait kasus itu, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap bahan ubi dan tepung yang digunakan untuk membuat panganan itu. Pemeriksaan dilakukan dengan melakukan uji laboratorium di Semarang.
“Kita juga berkoordinasi dengan Dinkes untuk memastikan penyebab kematian. Apakah dari ubi atau pun tepung,” katanya.
Hasil penyelidikan sementara, kata Gunawan, penyebab keracunan mengarah kepada ubi dan tepung. Sebab, usai menyantap makanan mereka mengalami gejala keracunan seperti muntah-muntah dan diare akut.
“Dari keterangan sementara karena keracunan sehingga menyebabkan korban muntah dan diare akut yang mengakibatkan kekurangan cairan,” tandasnya.
Kasatreskrim juga menyebutkan korban semuanya ada 10 orang. Dua di antaranya meninggal dunia, seorang masih dirawat, dan sisanya berobat jalan.
“Kalau yang muntah itu kebanyakan yang selamat dan menjalani rawat jalan,” jelasnya.
Menurut Kasatreskrim, dari keterangan sementara kalau ubi yang digunakan dari kebun sendiri. Sementara tepungnya memang yang sudah lama disimpan.
Kasat juga memastikan proses hukum terus berjalan, meski keluarga korban sudah menerima itu sebagai musibah. Proses terus berjalan untuk mendapatkan kepastian dengan harapan bisa menjadi peringatan bagi masyarakat lainnya.
“Harapannya nanti jadi warning bagi masyarakat lainnya untuk lebih berhati-hati dalam memasak makanan,” pungkasnya. (radartegal)