Hendi Luncurkan Call Center 112 versi Baru, Ini Kecanggihannya

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Walau penerapan layanan gawat darurat seperti 911 di Amerika, melalui nomor 112 di Kota Semarang terbilang sukses, namun Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi terus berupaya menyempurnakan layanan tersebut.

Penyempurnaan tersebut antara lain terkait meningkatkan daya respon 112 agar bisa tersambung ke banyak instansi dalam waktu yang bersamaan. Hal ini dikarenakan dalam evaluasinya, ada banyak laporan yang memerlukan penanganan lintas instansi dengan kewenangan masing-masing.

Contohnya ketika ada laporan terkait kemacetan, Wali Kota yang juga akrab disapa Hendi ini ingin operator 112 dapat menyambungkan laporan langsung secara paralel ke Dinas Perhubungan dan Polrestabes Kota Semarang

Untuk semakin meyakinkan masyarakat terhadap peningkatan kesiapan layanan Call Center 112, dalam merespon laporan masyarakat, orang nomor satu di Kota Semarang itu lantas meluncurkan Call Center 112 versi baru.

Dalam peluncuran yang digelar di Hotel Semesta, Kota Semarang, Rabu (16/10), hadir sejumlah stakeholder yang membantu Kota Semarang dalam menjalankan layanan 112, antara lain Contact Center World Indonesia, PT Jasnita Telekomindo, PT ESA Kreasi Negri, serta Kementerian Kominfo Republik Indonesia yang diwakili oleh Harapan Takaryawan selaku Kasubdit Pita Lebar.

Hendi pun menuturkan fokus pengembangan versi baru Call Center 112 adalah agar masyarakat dapat lebih cepat mendapatkan respon atas laporannya. Dalam layanan 112 versi baru, setiap instansi akan mendapatkan notifikasi gawat darurat secara otomatis jika terkait dengan laporan yang diberikan.

Dengan adanya notifikasi tersebut, maka laporan yang disampaikan dapat segera mungkin direspon oleh instansi yang berkaitan. Tak hanya itu, fitur integrasi antar instansi untuk setiap laporan yang ada dalam versi sistem 112 terbaru juga dinilai dapat mempercepat penanganan, karena antar instansi dapat langsung terhubung berkomunikasi.

“Semoga adanya versi baru ini dapat memudahkan pihak-pihak terkait, apalagi juga ada fitur yang memungkinkan laporan dapat diketahui melalui ponsel, tidak perlu terpaku pada layar PC,” tutur Hendi.

Menurutnya, tolak ukur keberhasilan layanan 112 adalah bukan pada kecanggihan sistemnya, tetapi lebih ke manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat. “Semoga pengoperasian Call Center 112 ini dapat terus didukung oleh semua pihak yang terkait,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut Hendi juga menceritakan awal ide penggunaan Call Center 112 di Kota Semarang untuk mengintegrasikan sejumlah layanan gawat darurat, seperti Pemadam Kebakaran, Ambulance Gawat Darurat, hingga Kepolisian.

“Dulu setiap layanan gawat darurat di Kota Semarang punya nomor sendiri-sendiri, padahal dalam keadaan darurat masyarakat kondisinya bingung, sehingga lupa harus kemana melapor,” cerita Hendi.

Maka pada 2018 Pemerintah Kota Semarang mulai menerapkan sistem seperti yang sudah ada di luar negeri. “Masyarakat cukup mengingat satu nomor saja, selanjutnya akan tersambung dengan operator yang akan membantu menghubungi pihak-pihak terkait,” ungkapnya.

Di sisi lain, perwakilan Kementerian Kominfo Republik Indonesia, Harapan Takaryawan menyatakan menyambut baik adanya penyempurnaan Call Center 112. Dirinya bahkan berharap pada 2024 mendatang, layanan tersebut dapat diterapkan di seluruh Indonesia.

“Intinya masyarakat bisa semakin dimudahkan, harapan saya tahun 2024 di manapun berada, di seluruh Indonesia Call Center 112 bisa terhubung. Misal ada masalah kesehatan, kebakaran, terorisme bisa kontak 112. Apalagi dengan adanya aplikasi ini maka akan canggih lagi. Antara petugas dapat saling berkomunikasi, semisal melalui telefon agak sulit,” pungkasnya. (Sen)

  • Bagikan