Pasar Klewer Direvitalisasi Berkat Kontrak Tahun Jamak, Segini Anggarannya

  • Bagikan

SOLO, RAKYATJATENG – Rehabilitasi Bangunan Pasar Klewer Timur Kota Surakarta. Kalimat itu tertera sebagai nama kegiatan yang ditenderkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), melalui laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) instansi tersebut.

Bagi banyak pihak, terutama pedagang Pasar Klewer dan Pemkot Surakarta, lelang tersebut bermakna mendalam. Harapan akan segera direvitalisasinya pasar sandang tradisional nan legendaris di Kota Solo tersebut tentunya membuncah, usai sekian lama menanti kepastian pelaksanaannya.

Apalagi pengalaman pahit saat Pemkot menyelenggarakan tender proyek revitalisasi Pasar Klewer pada 2017, tentu belum sepenuhnya sirna. Dua tahun lalu, lelang gagal menggaet rekanan yang berujung pembatalan revitalisasi bangunan pasar yang telah dirobohkan. Diduga akibat selisih waktu antara pencairan dana revitalisasi dari pemerintah pusat dan akhir tahun anggaran (TA) 2017 yang terlalu mepet.

Kini situasi berubah dan optimisme baru kembali muncul. Apalagi lelang itu sepenuhnya ditangani Kemenpupera, selaku perwakilan pemerintah pusat yang menangani pelaksanaan revitalisasi Pasar Klewer sisi timur.

Strategi baru pun disusun. Guna menyiasati kendala serupa dalam lelang sebelumnya, saat ini tender proyek akan menghasilkan kontrak pelaksanaan revitalisasi secara tahun jamak (multiyears). Dalam pelaksanaannya nanti, revitalisasi bisa disesuaikan dengan sisa periode TA 2019 sebelum dilanjutkan pada tahun depan.

“Insya Allah tahun ini revitalisasi Pasar Klewer mulai dikerjakan, karena saat ini sedang dilelang. Karena nanti revitalisasi melewati TA 2019, maka kami akan menyelesaikannya pertengahan 2020,” tutur Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan Olahraga dan Pasar Kemenpupera, Iwan Supriyanto.

Skenarionya, revitalisasi Pasar Klewer sisi timur memang membutuhkan waktu sekitar delapan bulan.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Heru Sunardi, mengungkapkan bahwa pelaksanaan revitalisasi bakal dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama berakhir 2019, adapun tahap kedua direalisasikan awal tahun depan.

“Yang mengerjakan revitalisasi itu ya kontraktor pemenang lelang. Lebih enak pelaksanaannya, karena cukup menyelenggarakan satu kali lelang untuk dua tahap revitalisasi,” terang dia, seperti dilansir dari laman resmi Pemprov Jateng, Jumat (30/8).

Hasil koordinasi antara Pemkot dan Kemenpupera sebelum lelang, lanjut Heru, telah membagi gambaran pekerjaan tersebut menjadi pengerjaan lantai basement dan sebagian lantai semi basement dalam tahap pertama. “Tahap kedua akan fokus kepada penyelesaian lantai semi basement dan lantai satu.”

Optimisme kementerian akan direalisasikannya revitalisasi Pasar Klewer pada tahun ini pun menular kepada Pemkot.

“Kami optimistis tidak ada kendala karena ini proyek multiyears. Jadi pengerjaan revitalisasi bisa dilanjutkan tahun depan berbeda dengan lelang terakhir, di mana revitalisasi tidak bisa dilakukan sampai melompat tahun (dilanjutkan ke tahun anggaran berikutnya). Jadi waktunya sangat terbatas, karena harus selesai akhir tahun. Selisih waktu saat itu (antara lelang dan tenggat penyelesaian proyek) juga lebih pendek dibanding sekarang,” beber Heru.

Kini, kendati lelang masih berproses namun perkembangannya sudah terbilang positif. Asumsi Pemkot bahwa lelang revitalisasi pada 2017 tidak diminati kontraktor akibat waktu pengerjaan yang singkat, setidaknya sudah terbukti. Sebab hingga 27 Agustus, tercatat 171 peserta sudah meminati pekerjaan tersebut.

Tender senilai Rp 59,3 miliar itu dijadwalkan menuntaskan tahapan penandatanganan kontrak kerja bagi rekanan pemenang lelang, pada 26 September. “Jadi kalau lelang lancar, kira-kira Oktober pengerjaan revitalisasi sudah bisa dimulai,” jelas Heru.

(hms/yon)

  • Bagikan