“Saya Sarapan Sego Megono, Juga Bisa Jadi Bupati”

  • Bagikan
STUDIUM GENERAL – Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengisi kegiatan Studium General IAIN Pekalongan di Kampus Rowolaku, Kecamatan Kajen, kemarin. (HADI WALUYO/RP)

PEKALONGAN, RAKYATJATENG – Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengisi Studium General Semester Gasal Tahun Akademik 2019/2020 di IAIN Pekalongan di Kampus II di Desa Rowolaku, Kecamatan Kajen, Senin (26/8) pagi.

Bupati Asip Kholbihi dalam kesempatan itu menyampaikan, kuliah di Kajen (Kabupaten Pekalongan) harus disyukuri, karena akan terasa adem dan ayem. Adem karena lingkungannya masih asri, dan ayem karena aman dan biaya hidupnya tidak lah terlalu mahal.

Bupati mencontohkan, mahasiswa bisa sarapan khas kuliner Pekalongan, yakni nasi megana yang harganya murah. “Silahkan sarapan sega megana. Saya produk sega megana juga jadi bupati,” katanya.

Bupati juga berpesan kepada para mahasiswa baru untuk bisa menjaga amanat orang tua, yakni belajar dengan baik di kampus. Pasalnya, tidak semua anak memiliki kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. “Saya berpesan jaga baik amanat orang tua. Tugas kalian hanya satu, yakni belajar. Jangan ngurusin yang lain,” pesan Asip.

Apalagi secara nasional, lanjut Bupati, tingkat partisipasi perguruan tinggi secara nasional angkanya dibawah 35 persen, yakni 33 persen untuk angka perguruan tinggi agama. “Untuk perguruan tinggi umum lebih rendah lagi. Kabupaten Pekalongan lebih rendah lagi,” ujarnya.

Selain itu, Bupati berpesan agar mahasiswa baru bisa menjaga kampus dan lingkungan sekitar. Jadikan kampus sebagai rumah. Diakuinya, masih banyak yang perlu dilakukan untuk melakukan penataan lingkungan perguruan tinggi.

Dalam kesempatan itu, Bupati sedikit memberi gambaran tentang Kabupaten Pekalongan. Diterangkan, Kabupaten Pekalongan terdiri atas 19 kecamatan, dengan ibukota di Kecamatan Kajen. “Penduduknya hampir 1 juta. Luasnya 836 Km. Masyarakat beragam, ada yang petani, pedagang, dan petambak,” terang dia. Secara ekonomi, ujar Bupati, pertumbuhan ekonomi dalam tiga tahun terakhir naik dari 5,06 menjadi 5,76.

Angka kemiskinan juga turun signifikan dari 12,90 persen di tahun 2015, menjadi 10,06 persen di tahun 2018. “Kabupaten Pekalongan merupakan sentra batik nasional dan internasional. Kita juga produsen sarung terbesar kedua setelah Jatim,” katanya.

Bupati berpesan kepada mahasiswa untuk belajar dengan nyaman dan adem. Jika ada apa-apa yang menyangkut situasi lingkungan, segera koordinasi dengan para dosen. “Syarat mencari ilmu adalah aman. Terima kasih kepada bapak Kapolres dan Dandim selama ini di Kabupaten Pekalongan tidak ada kejadian yang menonjol,” ungkapnya. (ap5/RP)

  • Bagikan