Ingin Rasakan Sensasi Minum Susu Kambing Perahan Sendiri? Datanglah ke Sini

  • Bagikan

MAGELANG, RAKYATJATENG – Anda pernah minum susu kambing? Tapi, apa Anda pernah meminumnya dari hasil perahan Anda sendiri?

Penasaran? Datang saja ke Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Di sana, pengunjung bisa memerah susu langsung dari kambing etawa milik warga. Tak tanggung-tanggung, mereka pun bisa merasakan susu yang sudah diperah tersebut tanpa harus dipanaskan terlebih dulu.

Rasanya yang sedikit manis meski tanpa gula, hangat, tanpa bau amis atau prengus khas kambing, dipastikan bakal mengundang rasa ketagihan mereka yang pernah mencobanya.

Bowo misalnya, wartawan ini menyampaikan kesukaannya pada susu kambing etawa yang habis diperah. Apalagi, sebelumnya dia sudah mencoba susu kambing masak.

“Enak yang ini, lebih fresh, hangat meski tidak dipanasi. Rasanya juga tidak prengus,” ujarnya saat acara Media Gathering Wartawan Jateng, belum lama ini.

Tak hanya itu, potensi wisata di Desa Ngaroretno masih banyak. Pengunjung bisa menikmati pesona bukit marmer. Tapi, jangan dibayangkan jika marmer yang ada itu berbentuk hiasan. Justru di tempat itu marmernya masih alami. Batu marmer berukuran besar berada di lahan yang cukup luas.

Untuk menjangkau kawasan marmer, pengunjung akan melalui jalan setapak yang juga terbuat dari marmer. Oleh warga, potongan marmer direkatkan dengan pasir dan semen menjadi jalan selebar satu meter. Bonus lain yang disediakan warga, adalah panen madu, penampilan kesenian Tarian Bangilun dan latar rumah Mbah Ponco.

Kepala BUMDes Ngargointen Desa Ngargoretno, Soim selaku pengelola menambahkan, eduwisata kambing etawa memang menjadi salah satu wisata yang tengah dikembangkan di desa tersebut. Selain mempelajari cara beternak kambing etawa, pengunjung bisa melihat atau mencoba memerah, sekaligus langsung mencicipi susunya.

“Ternyata banyak yang tertarik. Kami ajak ke sini, memerah susu, kebanyakan datang lagi ke sini dan membawa rombongan yang beda,” bebernya, seperti dilansir dari laman resmi Pemprov Jateng, jatengprov.go.id.

Ditambahkan, kondisi bukit marmer yang masih alami juga menjadi daya tarik tersendiri. Untuk menikmati paket wisata edukasi pengunjung hanya merogoh kocek sebesar 400 ribu per 10 orang. Meski demikian, lelaki yang akrab disapa Kang Soim itu menyampaikan jika ternak kambing adalah penghasilan utamanya, sedangkan kunjungan wisatawan adalah bonus.

“Kalaupun kita bisa mendapatkan ekonomi secara tambahan dengan adanya kunjungan wisata, utamanya kita tetap ternak, tapi bonusnya kita dapat edukasi,” bebernya.

Penjabat (Pj) Kepala Desa Ngargoretno Supono menyampaikan, Desa Ngargoretno memiliki konsep wisata desa, bukan desa wisata. Sebab, potensi desalah yang dioptimalkan untuk tempat wisata, khususnya wisata edukasi.

“Diharapkan, apa yang ada di Desa Ngargoretno sudah berjalan turun temurun bisa menjadi objek wisata edukasi. Di sini juga ada beberapa yang dikembangkan dari teman-teman BUMDes,” ungkapnya. (hms/yon)

  • Bagikan